Keunggulan Kaimana yang Bisa Seperti Raja Ampat, Salah Satunya Punya Ekosistem Laut Terkaya di Dunia

Tak kalah dari Raja Ampat, Kabupaten Kaimana telah mengukuhkan diri sebagai destinasi ekowisata berbasis konservasi karena punya keanekaragaman hayati yang luar biasa

oleh Henry Diperbarui 27 Feb 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 09:00 WIB
Wakil Presiden Senior dan Pemimpin Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany membahas tentang Kaimana.  foto: dok. Konservasi Indonesia
Wakil Presiden Senior dan Pemimpin Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany membahas tentang Kaimana.  foto: dok. Konservasi Indonesia... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Keindahan alam Raja Ampat sudah dikenal luas sampai ke dunia internasional. Selain itu, ada Kaimana yang juga berada di Papua yang keindahan alamnnya banyak disebut bisa menyaingi atau setidaknya sama seperti Raja Ampat.

Menurut Wakil Presiden Senior dan Pemimpin Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany, di daerah Kaimana di Provinsi Papua Barat bisa menjadi ikon ekowisata sebagaimana daerah Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya.Pemimpin yayasan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan itu menilai Kabupaten Kaimana telah mengukuhkan diri sebagai destinasi ekowisata berbasis konservasi.

"Kaimana punya keanekaragaman hayati yang luar biasa. Dengan pendekatan konservasi berbasis masyarakat dan pengelolaan wisata yang bijak, kami percaya Kaimana bisa menjadi ikon ekowisata baru seperti Raja Ampat," katanya dalam acara temu media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2025.

Daerah yang wilayah perairannya memiliki terumbu karang indah dan dijuluki sebagai kerajaan ikan itu, bisa menjadi contoh dalam penerapan model pengelolaan pariwisata yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan. Meizani menambahkan, Konservasi Indonesia turut mendukung upaya pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam mengelola pariwisata secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Kaimana.

Upaya konservasi alam yang dilakukan di Kaimana mencakup perlindungan ekosistem laut dan mangrove seluas 52 ribu hektare lebih, yang merupakan habitat penting spesies-spesies ikan bernilai ekonomi dan ekologi.

Pelaksanaan upaya konservasi di wilayah Kabupaten Kaimana melibatkan pemerintah daerah, lembaga dan organisasi mitra, serta masyarakat.Masyarakat adat Kaimana berusaha menjaga kelestarian alam dengan menerapkan tradisi Sasi Nggama, kearifan lokal dalam mengatur pemanfaatan sumber daya alam laut dan melindunginya dari eksploitasi. Meizani menyampaikan bahwa upaya konservasi yang dilaksanakan sejak 2013 di wilayah Kabupaten Kaimana telah membuahkan hasil.

 

Kaimana Jadi Rumah Bagi 1.157 Spesies Ikan

[Bintang] Tak Hanya Obyek Wisata, Ini tentang Semangat Masyarakat Kaimana
Teluk Triton di Kabupaten Kaimana, Papua Barat dinilai lebih indah dari Raja Ampat. (Bintang.com/Ruben Silitonga)... Selengkapnya

Menurut data Konservasi Indonesia, wilayah perairan Kaimana pada 2020 telah menjadi rumah bagi 1.157 spesies ikan dan 492 jenis terumbu karang, yang menjadikannya salah satu ekosistem laut terkaya di dunia.

Meizani mengemukakan bahwa keberhasilan program transplantasi terumbu karang di Kampung Namatota di Kabupaten Kaimana juga membuktikan bahwa upaya konservasi dapat beriringan dengan pengembangan pariwisata. "Inisiatif ini tidak hanya menghidupkan kembali ekosistem bawah laut, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata bagi para penyelam dan pecinta lingkungan," terangnya.

Konservasi Indonesia bersama pemerintah daerah mendampingi masyarakat mengembangkan ekowisata berbasis komunitas untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan pariwisata berbasis konservasi.  Bersama Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kaimana, yayasan itu membantu memastikan keberlanjutan pengelolaan kawasan konservasi seluas hampir 500 ribu hektare yang berperan penting bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Konservasi Indonesia juga bekerja sama dengan aktris Prilly Latuconsina, yang telah menjelajahi Kaimana dan melihat langsung upaya konservasi di daerah itu, untuk membantu mempromosikan ekowisata Kaimana.  Prilly juga mendatangi tempat diving atau menyelam di Teluk Triton seperti Bo’s Rainbow, Larry’s Dive Heaven, dan Christmas Rock serta mengunjungi Teluk Bicari, tempat pertemuan hiu paus dan lumba-lumba.

Selain itu, dia mengunjungi Danau Ubur-ubur, menyusuri hutan mangrove di Kampung Marsi, dan melihat proses transplantasi terumbu karang di Kampung Namatota. "Aku yakin banget kalau kabupaten ini adalah surga tersembunyi yang harus kita jaga. Bukan hanya oleh masyarakat setempat, tapi kita semua yang mengunjunginya," ucap Prilly.

Pengalaman Prilly Latuconsina di Kaimana

Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025). (Dok. Via M. Altaf Jauhar)... Selengkapnya

Aktris berusia 28 tahun itu punya banyak cerita menarik ketika menjalani syuting film dokumenter pendek bersama Konservasi Indonesia di Kabupaten Kaimana,. Salah satunya adalah mengejar sambil merekam pergerakan lumba-lumba hingga hampir terpisah dari tim penyelam.

"Ada kejadian lucu banget di Teluk Bicari itu. Aku saking semangatnya imau ambil footage lumba-lumba, karena aku pegang kamera juga, aku akhirnya berenang ikuti lumba-lumbanya, karena visibility-nya itu cuma lima meter," ungkapnya.

Karena antusiasmenya merekam pergerakan lumba-lumba, artiis yang ditunjuk menjadi Kawan Hiu Paus itu jadi berisiko terpisah dari tim penyelam di perairan Kaimana yang airnya berwarna biru.

Untungnya salah satu teman penyelam segera menyadari bahwa Prilly bisa terpisah dari kawanan apabila tidak didampingi.  "Dia sudah melihat, wah Prilly kalau sudah berenang ikuti lumba-lumba, kalau enggak diikuti bakal hilang," kata Prilly Latuconsina.

Prilly dan penyelam yang menemaninya kemudian memutuskan untuk tidak pergi ke titik lain dan membunyikan kentongan agar keberadaan mereka bisa diketahui oleh anggota tim penyelam yang lain. Prilly mengaku sudah mempelajari upaya penyelamatan di perairan, dan mendapatkan lisensi sebagai penyelam penyelamat.

Kunjungan Wisatawan ke Kaimana Makin Meningkat

[Bintang] Buat yang Butuh Refreshing, Jalan Yuk ke Kaimana Papua Barat
Pulau Venu yang terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. (Bintang.com/Ruben Silitonga)... Selengkapnya

"Kita jadi tahu kalau kita pisah dari rombongan itu bagaimana, tantangannya kalau di alam ya, benar-benar kita enggak bisa baca alam itu seperti apa," ucapnya.

Ia lantas menuturkan pengalamannya menggali lubang untuk buang air ketika berada di tengah hutan mangrove dan membersihkan diri menggunakan air laut.  "Iya lagi di tengah hutan terus tba-tiba pengen buang air, ya mau gimana lahgi, kan nggak mungkin nyaru toilet. Ya mau nggak mau gali lubang dan bersihinnya pakai air laut. Wah, i tu jadi pengalaman yang luar biasa banget sih," kenangnya.

Sementara itu, Kepala BLUD Kaimana Eli Auwe menyampaikan bahwa menurut data Dinas Pariwisata angka kunjungan wisatawan lokal di wilayah Kaimana sudah meningkat signifikan dari hanya 86 orang pada 2015 menjadi 1.228 orang pada 2019.

Angka itu diyakini akan naik lagi di tahun ini. "Pada rentang tahun yang sama, jumlah wisatawan mancanegara (yang berkunjung) rata-rata mengalami kenaikan 15 persen setiap tahunnya," ungkapnya.

"Tahun 2024, BLUD mencatat ada 797 wisatawan asing yang berwisata di dalam kawasan konservasi Kaimana," ia menambahkan.Raja Namatota Randi Asnawi Ombaier mengapresiasi para mitra yang membantu pemerintah daerah dan masyarakat di Kaimana mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

 

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya