Perubahan Drastis Terduga Teroris Pamulang Sebelum Ditangkap

Sebelum ditangkap Densus 88 Antiteror, Bambang terlihat berubah menjadi tertutup selama setahun belakangan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Mar 2017, 15:10 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 15:10 WIB
20160128-Pengeledahan-Markas-Teroris-Tangerang-FRS
Tim Densus 88 berjaga didepan rumah yang diduga markas teroris di jalan Haji Sengkong, Maruga, Ciputat, Kota tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/1/2016). Penggeledahan tersebut diduga terkait aksi Bom Thamrin. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Bambang Eko Prasetyo, warga Jalan Asia Afrika II, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, sebenarnya dikenal sebagai lelaki yang aktif di lingkungan rumahnya. Namun, sebelum ditangkap Densus 88, Bambang terlihat lebih tertutup selama setahun belakangan.

"Dia itu pengurus RT juga, kalau ada pemasukan kas warga, dia kebagian nyusun di pembukuannya. Dia juga paham betul aturan bila ada orang baru wajib lapor 1x24 jam. Makanya saya kaget dia bisa terlibat dengan hal seperti ini," tutur pengurus RT Sahrir Sidiq, Jumat (24/3/2017).

Bahkan, dua hari sebelum Bambang ditangkap, dia bersama pengurus RT lain ikut membesuk salah seorang warga yang terbaring di rumah sakit. Saat itu, tidak ada gelagat aneh yang dirasakan Sahrir atau warga lain terhadap Bambang.

Hanya saja, selama satu tahun belakangan ini, perilaku dan penampilan Bambang dan istrinya berubah drastis.

"Paling terlihat itu dia jadi jarang keluar rumah untuk berinteraksi dengan tetangga. Istrinya mengubah penampilan jadi bercadar, anaknya berhenti sekolah formal," tutur Sahrir.

Namun, untuk intensitas Bambang salat berjemaah di masjid lingkungan rumahnya tidak berkurang. Dari awal menempati rumah bertanah lebar itu, Bambang memang dikenal sebagai warga yang taat untuk ikut kegiatan di masjid ataupun salat 5 waktu berjemaah.

Ingin Jual Rumah

Semenjak perubahan perilaku, Sahrir mengaku Bambang pernah mengatakan padanya bahwa dia akan menjual rumahnya tersebut. Tak tanggung-tanggung, rumah yang memiliki tanah luas tipe 70 itu, akan dijualnya miliaran rupiah.

"Bilangnya mau dijual sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 1,2 miliar. Katanya sudah dipasang di online, sudah ada yang tawar-tawar juga," tutur Sahrir.

Setelah dijual, kata Sahrir, Bambang mengaku akan pindah ke daerah Bogor bersama keluarganya untuk memulai usaha baru.

"Mau mulai usaha baru di tempat baru, begitu saja bilangnya," ujarnya.

Sebelumnya, selama di Pamulang, Bambang dikenal cerdas sebagai teknisi. Dia sering mendapat panggilan untuk sekadar membenarkan komputer atau laptop baik peranti keras (hardware) atau peranti lunak (software).

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya