8 Bandar Narkoba Ditembak Mati Tahun Ini

Dia menerangkan, BNN melakukan tindakan tegas atau menembak langsung bandar narkoba jika mereka melawan terhadap petugas di lapangan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Mar 2017, 07:20 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 07:20 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak mati delapan bandar narkoba selama tiga bulan terakhir, yakni sejak Januari hingga Maret 2017. Dari tangan mereka, disita puluhan kilogram (kg) narkoba.

Hal tersebut disampaikan Kasubdit Lingkungan Kerja Masyarakat BNN Kombes Pol Ricky Yanuarfi dalam Gathering Jurnalis Trunojoyo di Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara.

"Totalnya delapan orang. Di antaranya ada di daerah Sumatera Utara, dua di DKI Jakarta," kata Ricky Yanuarfi, Minggu 26 Maret 2017.

Ricky menyatakan, dari para bandar narkoba itu disita puluhan kilogram narkoba. Misalnya, di Kosambi, Jakarta Barat, ditemukan 20 kg sabu, dan di Medan 11 kg.

Dia menerangkan, BNN melakukan tindakan tegas atau menembak langsung bandar narkoba jika mereka melawan petugas di lapangan.

"Kita sudah sepakat perang terhadap narkoba, begitu ada perlawanan ya kita hajar. Enggak ada hubungan dengan sistem. Undang-undang 35 (Narkoba) itu sangat kuat. Tapi ketika nyawa petugas terancam, harus terselesaikan," Ricky menandaskan.

Beberapa waktu lalu, BNN mengamankan 32 kg narkoba jenis sabu dari jaringan Malaysia. Satu dari dua pelaku ditembak mati karena berusaha kabur saat pengejaran di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"Ada dua pelaku kita tangkap. Satu meninggal bernama Ananda Bagus (29), dia membawa narkoba dan mengirim. Dia lari saat dikejar anggota dan dilumpuhkan (ditembak di bagian dada). Tersangka satunya lagi ini di hadapan kita, bernama Benny Pasaribu," kata Kepala BNN Budi Waseso saat jumpa pers di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin 27 Februari 2017.

Seorang warga negara Malaysia bernama Sahril juga ditembak mati petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia diduga menyelundupkan narkoba jenis sabu sebanyak 14 kg di Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, Jumat 3 Februari 2017.

"Satu tersangka meninggal dunia, karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Oleh anggota, dilakukan langkah pelumpuhan. Ini WN Malaysia atas nama Sahril bin Kasman, paspornya yang kita temukan," kata Kepala BNN Komjem Budi Waseso di Pelabuhan Muara Angke, Pluit.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya