Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 10,9 kg yang disembunyikan di sebuah ruko di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, pada Senin (3/3/2025).
Kepala BNN Kota Tangerang, AKBP Josephien Vivick Tjangkung, mengatakan, jaringan narkotika asal Aceh menggunakan modus pengobatan tradisional untuk menyamarkan aktivitas peredaran sabu.
Baca Juga
"Jaringan ini membawa narkotika jenis sabu dari Aceh sebanyak 11 paket melalui jalur darat ke Kota Tangerang. Lalu, mereka menuju tempat pengobatan tradisional ini sebagai kamuflase. Terdapat tiga lantai, di lantai pertama berfungsi sebagai bengkel mobil dan lantai dua serta tiga untuk operasional mereka," kata dia.
Advertisement
Seluruh pelaku penjualan telah ditangkap bersama barang bukti. BNN Kota Tangerang pun juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi narkotika dan tidak ragu untuk datang ke BNN jika terjerumus, karena rehabilitasi tersedia secara gratis.
"Jika ada yang terjerumus, silakan segera datang ke BNN Kota Tangerang untuk dilakukan rehabilistasi secara gratis. Jangan ragu karena kami siap membantu," jelas Vivick.
Vivick berharap generasi muda di Kota Tangerang tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika dan dapat terlibat dalam kegiatan positif.
"Mudah-mudahan, tidak ada generasi muda di Kota Tangerang yang menggunakan atau mengedarkan narkotika dan terjerumus. Kami juga akan terus memaksimalkan koordinasi keamanan Kota Tangerang dari jaringan peredaran narkotika," jelas dia.
BNN Pangkas Anggaran Rp 998 Miliar Demi Efisiensi, Pos Belanja Mana Saja?
Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Tantan Sulistyana menyampaikan nilai efisiensi anggaran yang dilakukan BNN untuk tahun 2025. Diketahui, sebelumnya BNN mempunyai pagu sebesar Rp 2,45 triliun. Namun setelah diefisiensi, angka tersebut dipangkas 40,7% menjadi Rp 1,45 triliun.
“Pada tahun anggaran 2025, BNN memperoleh Pagu anggaran sebesar Rp 2,45 triliun, kemudian pada rapat terakhir bersama Kementerian Keuangan semalam telah menetapkan efisiensi anggaran BNN melalui blokir anggaran sebesar Rp 998 miliar atau setara 40,7% dari pagu anggaran BNN 2025,” ujar Tantan saat rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Advertisement
Belanja Pegawai BNN
Tantan menyampaikan, dalam rinciannya, belanja pegawai BNN tidak ada efisiensi dan tetap sebesar Rp 682,9 miliar. Menurutnya, efisiensi terjadi pada pos anggaran belanja barang, dari yang semula Rp 1 triliun diefisiensi sebesar Rp 607 miliar sehingga tersisa Rp 404,5 miliar.
“Berikutnya adalah belanja modal, dari yang semula Rp 760,6 miliar diefisiensi 391,6 miliar menjadi Rp 369 miliar,” jelas Tantan.
Dengan demikian, Tantan memastikan sisa pagu efektif senilai Rp 1,45 triliun maka BNN akan mengalokasikannya ke enam pos belanja yakni belanja pegawai Rp 682,9 miliar, belanja operasional perkantoran Rp 182,85 miliar, belanja PNBP Rp 6,6 miliar, belanja operasional tugas dan fungsi unit Rp 22,5 miliar, belanja layanan/intevensi kepada masyarakat Rp 192,55 miliar dan belanja modal: Rp 369 miliar.
