Cerita 23 Jemaah Umrah Ditelantarkan di Kuala Lumpur

Kamis kemarin, rombongan jemaah umrah ini kembali ke Indonesia dengan sedih karena gagal berangkat ke Tanah Suci.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Apr 2017, 11:52 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 11:52 WIB
Brosur Umrah
23 jemaah umrah sempat terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia, karena biro perjalanan mereka tidak kunjung memberangkatkan para jemaah (Liputan6.com/Ditto)

Liputan6.com, Jakarta - Dua puluh tiga jemaah umrah diduga jadi korban penelantaran biro perjalanan yang memfasilitasi keberangkatan mereka. Puluhan jemaah tersebut terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Robin Adriyunan (27) keluarga salah seorang jemaah asal Semper Barat, Jakarta Utara, Kartini Yasin (51) menuturkan, pihak agensi yang memberangkatkan mereka berjanji menerbangkan para jemaah ke Jeddah, Arab Saudi, melalui Bandara Kuala Lumpur International Airport, Selasa 4 April 2017.

Namun, setibanya di Kuala Lumpur pihak agensi menyatakan tidak bisa memberangkatkan para jemaah. Alasannya, tiket ke Jeddah habis terjual. Kartini dan 22 orang lainnya diminta menginap di hotel. Mereka mendapatkan kamar berkapasitas tiga orang, namun kamar diisi untuk enam orang.

"Pihak biro yang ikut rombongan hanya memberi pelayanan seadanya di KL, tanpa jelas bisa lanjut ke Jeddah atau tidak," kata Robin saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis 6 April 2017.

Robin menambahkan, para keluarga jemaah yang terlantar sempat menggeruduk kantor agensi perjalanan di Jalan Ahmad Yani Nomor 40, Jakarta Timur. Mereka mempertanyakan nasib keluarga mereka yang ditelantarkan di Kuala Lumpur. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Tidak ada perwakilan agensi yang menemui mereka.

Dia mendapatkan informasi bahwa setiap jemaah umrah tidak sedikit merogoh kocek untuk pemberngkatannya, ada yang membayar Rp 24 sampai 26 juta. Kecurigaan sebenarnya sudah mulai terasa sejak rencana awal pemberangkatan yang terus molor.

Semula pihak agensi berjanji memberangkatkan jemaah pada 30 Maret 2017, namun rencana itu batal. "Tanggal 29 (Maret) dikasih tahu kalau berangkat mundur karena ada masalah visa. Jadi berangkatnya 1 April, di tanggal ini pun dimundurin lagi berangkatnya jadi tanggal 3 April, alasannya hotel belum siap," tutur Robin.

Akhirnya, karena jemaah terus memprotes keberangkatan dilangsungkan 4 April. Itu pun jemaah masih harus menanggung rugi karena gagal meneruskan perjalanan karena alasan tiket ke Jeddah habis terjual.

Kamis kemarin, rombongan jemaah umrah ini kembali ke Indonesia dengan sedih karena gagal berangkat ke Tanah Suci.

Liputan6.com berupaya mengkonfirmasi terait keluhan para jemaah umrah tersebut ke pihak Getway Travel. Namun, dari beberapa nomor telepon yang ada di brosur iklan perjalanan umrah, tidak ada yang merespons.

Salah seorang staf biro perjalanan yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak berwenang menjawab konfirmasi tersebut.

"Saya tidak punya kewenangan, saya takut kesalahan," ujar salah seorang staf yang enggan menyebutkan namanya itu, Kamis 6 April 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya