KSAU Beri Penghargaan Welldone kepada 2 Pilot Sukhoi

Mereka dinilai sangat berjasa saat berhasil keluar dari kemelut pada pesawatnya di acara Gladi Bersih HUT ke-71 TNI AU, 7 April lalu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Apr 2017, 16:32 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 16:32 WIB
Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com
KSAU beri penghargaan Weldone kepada 2 pilot tempur Sukhoi

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberi penghargaan kepada dua pilot pesawat tempur Sukhoi Letkol Pnb Anton Palaguna dan Lettu Pnb Ahmad Finandika. Dua pilot tersebut mendapat sertifikat penghargaan tertinggi welldone.

Mereka dinilai sangat berjasa saat berhasil keluar saat kemelut pada pesawatnya di acara Gladi Bersih HUT ke-71 TNI AU, 7 April lalu, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

"Di sinilah profesionalisme penerbang diuji, terkait tindakan penyelamatan yang dilakukan pada pesawat Sukhoi 30 MK2, sehingga terhindar dari accident buruk," kata Hadi di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2017).

Hadi mengingatkan bahwa kejadian tersebut juga berkat andil Tuhan Yang Maha Esa.

"Ingat kejadian tersebut bukan karena kehebatan yang dimiliki, tetapi seizin Allah SWT. Maka [kita] terhindarlah dari petaka. Syukuri dan jadikan pengalaman," ujar dia.

Diketahui, pesawat Sukhoi yang ditumpangi dua pilot ini mendapat gangguan mesin saat baru lepas landas. Indikator bahaya menginfokan terjadi hal buruk di salah satu mesinnya.

Setelah pemeriksaan cepat dan koordinasi, dipilih opsi pendaratan dengan bermodal satu mesin. Hal itu tidak mudah lantaran pesawat masih membawa bahan bakar penuh dan daya dorong lepas landas yang kuat, sehingga sukar bila harus langsung mendarat.

Peringatan komputer sudah meminta pilot untuk eject (keluar dengan pelontar dari kokpit).

"Namun kami berpikir ini akan membahayakan banyak orang karena terbang di ramai populasi karena berpotensi meledak seketika. Atas keyakinan kami, akhirnya bisa diatasi dengan bermodal satu mesin dilakukan pendaratan," kata Letkol Pnb Anton Palaguna.

Gangguan ini disebabkan masuknya burung ke dalam ruang mesin. Akibatnya, kerja mesin tak berfungsi dan membahayakan penerbangan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya