Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal menjawab tantangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Dia bakal menyanggupi reaktivasi jalur kereta api di Jabar.
Dia menuturkan, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line telah merambah kota-kota selain aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).Â
Advertisement
Baca Juga
"KRL sudah berkembang. Kita sudah sampai ke Jogja, Bandung, dan Surabaya. Ini akan kami terus meningkatkan," kata Risal dalam Peringatan 100 Tahun KRL, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).
Advertisement
Dia mengatakan, ada rencana reaktivasi jalur di Jawa Barat. Risal menyambut tantangan tersebut dan ikut mengajak para petinggi grup perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"Terakhir kemarin Pak Gubernur Jawa Barat juga pun sudah woro-woro keluar 'kami siapkan anggaran Rp 20 triliun, kita lakukan reaktivasi-reaktivasi'. Kita terima tantangan itu Bapak Ibu ya, kalian siap ya. Kita terima tantangan itu," ungkap Risal.
Dia membuka kemungkinan layanan yang diberikan adalah KRL jika memang yang diaktivasi adalah jalur kereta listrik. Nantinya, pemerintah pusat akan menyediakan sarana infrastrukturnya. "Kalau rangkaian operator, sarananya saja, infrastruktur," kata Risal.
Hanya saja, belum ada bahasan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
 "Nanti kita bahas. Kita nunggu dari Gubernurnya. Itu baru keluar sebentar kok, belum kita bahas (lebih jauh)," ujar dia.
Rencana Dedi Mulyadi
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana bakal melakukan reaktivasi jalur kereta api di sejumlah wilayah. Rencana ini diklaim penting dikerjakan dalam rangka memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat Rakor Perkeretaapian: Rencana Reaktivasi dan Pembangunan Jalur Kereta Api Baru di Bale Gedung Pakuan Kota Bandung, pekan ini (15/4/2025).Â
Dedi Mulyadi menyebut, jalur kereta api yang bakal direaktivasi antara lain adalah jalur Bandung-Pangandaran. "Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya.
Selain jalur KA Bandung - Pangandaran, Jabar juga akan menghidupkan jalur KA di Garut, jalur KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang.
Â
Advertisement
Reaktivasi Jalur Bandung-Ciwidey
Dedi Mulyadi melanjutkan, jalur lainnya yang akan direaktivasi ialah jalur KA Bandung - Ciwidey. Jalur kereta ini diharapkan dapat turut mengantisipasi kemacetan yang rutin terjadi di wilayah Bandung selatan saat musim liburan.
Sebagai transportasi massal, kata Dedi, kereta api bisa menunjang minat masyarakat untuk berwisata di antaranya karena tarif tiket yang terbilang murah, serta merupakan transportasi yang bebas macet.
"Kereta api sebenarnya jalur transportasi yang paling murah," ujarnya. "(Kereta Api) Ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya," imbuh Dedi Mulyadi.
Dalam rakor tersebut, Dedi Mulyadi juga memaparkan sejumlah program prioritas Pemda Provinsi Jawa Barat dalam mendorong transportasi publik yang dapat menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat.Â
"Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan," ujarnya.
Â
