Jokowi: Harga Tanah Ratusan Juta, Rakyat Bisa Beli dari Mana?

Presiden Jokowi menyesalkan pemerintah tidak punya bank tanah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Apr 2017, 12:21 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 12:21 WIB
Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Menurut Jokowi, kejadian yang menimpa penyidik KPK bukan semata-mata pelemahan atas lembaga pemberantasan korupsi, tapi lebih pada kriminalisasi, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengejar realisasi program sejuta rumah untuk warga. Hanya saja, perwujudan program ini kerap terkendala masalah lahan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah memiliki kesalahan tidak membuat bank lahan sejak lama. Akibatnya, saat kebutuhan hunian besar, kesulitan mencari lahan.

"Apalagi di kawasan kota yang harga tanah sudah melambung tinggi. Ini memang kesalahan pemerintah, kenapa dari dulu kita tidak punya bank tanah, land bank," kata Jokowi saat peletakan batu pertama pembangunan rusunami untuk Warga Berpenghasilan Rendah (MBR) di Ciputat, Tengerang Selatan, Banten, Kamis (27/4/2017).

Misalnya saja di Jakarta. Jokowi menyebut, harga tanah di Jakarta sudah Rp 200 juta hingga Rp 250 juta per meter persegi. Harga ini sangat mahal.

"Terus rakyat bisa beli dari mana?" ujar Jokowi.

Pemerintah idealnya memiliki lahan 30 persen di Jakarta, sehingga ketika pemerintah berkepentingan membangun rusun atau rumah tapak untuk warga menjadi lebih mudah.

"Tapi ya sudahlah itu sudah terjadi," ucap Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya