Pernikahan Remaja dan Nenek 71 Tahun Jadi Buah Bibir Masyarakat OKU

Pernikahan remaja berusia 16 tahun yang menikahi seorang nenek berusia tujuh puluh satu tahun di Ogan Komering Ulu,

oleh herlan.primasto diperbarui 04 Jul 2017, 12:46 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 12:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan remaja berusia 16 tahun yang menikahi seorang nenek berusia 71 tahun di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menjadi buah bibir masyakarat. Apalagi sang pria sempat mengancam akan bunuh diri, jika tidak segera dinikahkan dengan wanita pilihannya.

Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (4/7/2017), cinta memang buta, istilah ini tepat untuk Slamet Riadi. Remaja berusia 16 tahun ini memutuskan untuk menikahi wanita yang dicintainya bernama Rohaya yang berusia 71 tahun.

Pasangan beda 55 tahun ini sempat mengundang perhatian warga saat menyaksikan akad nikah kedua mempelai di rumah Ketua RT setempat di Desa Karang Endah, Lengkiti, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Warga pun langsung bersorak-sorai usai mempelai pria melakukan ijab kabul.

Benih cinta Slamet Riadi tumbuh, saat ia terserang malaria tiga tahun silam. Ketika itu Rohaya lah yang merawatnya hingga sembuh.

Saking besarnya cintanya pada Rohaya, Slamet pernah berniat mengakhiri hidup, jika tidak diperbolehkan menikahi Rohaya.

Setelah resmi menikah dengan mahar uang Rp 200 ribu, kini kedua pasangan ini tinggal di desa yang sama. Slamet Riadi sudah tidak punya orangtua, sedang Rohaya sudah memiliki lima cucu dari dua orang anaknya.

Pernikahani Slamet dan Rohaya mengundang kontroversi sebab menurut UU Pernikahan no 1 tahun 1974 telah ditetapkan batas minimal usia pernikahan. Di mana usai menikah bagi perempuan 16 tahun dan pria 19 tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya