Pendidikan dan Karier Anggota Polisi Korban Teror Dipermudah

Bripda Yogi Aryo Yudhistiro yang merupakan korban ledakan bom Kampung Melayu masih trauma.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 11 Jul 2017, 01:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 01:02 WIB
Kemeriahan HUT Bhayangkara di Monas
Aksi marching band taruna Akademi Kepolisian memeriahkan upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-71 di Silang Monas, Jakarta, Senin (10/7). Acara ini menampilkan berbagai atraksi dari masing-masing kesatuan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketiga anggota Polri yang menjadi korban teror mendapatkan penghargaan khusus dari Polri. Mereka adalah Bripda Yogi Aryo Yudhistiro, AKP Dede Suhatmi, dan Briptu M Saiful Bakhtiar

Mereka juga mendapatkan kemudahan atau jalur khusus untuk bidang pendidikan dan penempatan posisi di kepolisian.

"Mereka nggak ada kenaikan pangkat. Bagi mereka biasanya sudah dicatat di dalam satu catatan khusus kalau mereka ini untuk sekolah dimudahkan, untuk penempatannya dimudahkan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Senin, (10/7/2017).

Martinus mengatakan, karena penghargaan itu, mereka memiliki jalur khusus untuk pendidikan, untuk posisi-posisi tugasnya. Selama ini, mereka baru mendapat penghargaan surat. Pengobatan untuk Bripda Yogi Aryo Yudhistiro pun diberikan seumur hidup.

Dia menuturkan, Bripda Yogi Aryo Yudhistiro yang merupakan korban ledakan bom Kampung Melayu masih trauma. Ketika mendengar suara keras, terlihat ketakutan.

"Masih dalam pengobatan, tiga-tiganya. Masih dalam pemeriksaan medis yang intensif," lanjut dia.

Dia mengatakan, ketiga anggota Polri tersebut sampai saat ini juga belum bekerja kembali secara aktif. "Kalau penempatan nanti kita tidak tempatkan di posisi yang mereka harus berpikir keras. Kalau yang brimob itu secara fisik mereka masih kuat," Martinus menandaskan.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya