Liputan6.com, Serang - Sudah puluhan tahun warga Desa Walikukun, Serang Banten, bergantung pada rakit perahu untuk menyeberangi Sungai Ciujung. Mereka menyebutnya jembatan eretan. Menantang bahaya pun dilakoni, daripada harus berputar belasan kilometer lewat jalan rusak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (21/7/2017), butuh kehati-hatian dan ketelatenan mengatur beban yang ditumpangkan ke rakit, juga tenaga untuk bergantung pada seutas tali sambil menariknya untuk menyeberang.
Baca Juga
VIDEO: Skincare Abal-Abal! Tren Kecantikan atau Penipuan? Waspada Bahaya di Balik Produk Murah
VIDEO: Wali Murid Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong Resmi Ditahan! Pelaku Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Saksikan Sinetron My Heart Episode Jumat 15 November 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Warga Desa Walikukun dan Purwadadi yang sebagian besar petani, juga anak-anak sekolah telah lama mendambakan jembatan penghubung. Sebab jika musim penghujan tiba dan arus sungai menjadi deras, perahu rakit tak lagi bisa digunakan.
Advertisement
Berkat donasi pemirsa setia SCTV melalui program Jembatan Asa, warga Desa Walikukun dan Desa Purwadadi nantinya tak perlu menyeberang dan bertaruh nyawa.
Sebuah jembatan penghubung Desa Walikukun dan Desa Purwadadi, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, sedang dibangun.
Tepat 24 Agustus 2017 mendatang, Jembatan Asa penghubung Kecamatan Carenang dan Kecamatan Lebak Wangi akan diresmikan.
Â