Megawati Paparkan Kandungan Pancasila di Depan Ratusan Taruna TNI

Megawati menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia harus bersyukur karena Presiden Jokowi telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 21 Jul 2017, 20:22 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 20:22 WIB
Megawati: Nama Soekarno Tak Akan Tenggelam Dalam Sejarah Bangsa
Presiden Indonesia ke -5 Megawati Soekarnoputri

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia  ke-5 Megawati Soekarnoputri memberikan pidato atau pembekalan kepada 437 calon perwira remaja Taruna dan Taruni TNI di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Dalam pidatonya, Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) memaparkan makna kandungan dalam di tiap butir sila dalam Pancasila.

Sila pertama, menurut Megawati, bangsa Indonesia adalah bangsa bertuhan. Di mana, ketuhanan yang dilaksankan dengan cara yang berkebudayaan tidak ada egoisme agama, ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, ketuhanan yang menghormati agama dan kepercayaan setiap warga negara.

Pada Sila kedua, Megawati menjelaskan bahwa Bung Karno telah menegaskan cita-cita kemerdekaan Indonesia muncul dari perasaan senasib sebagai bangsa terjajah. Karena itulah Indonesia merdeka yang dibangun haruslah Indonesia yang mengejar cita-cita kemanusiaan, yakni bebas segala bentuk penjajahan.

"Cita-cita kemanusiaan inilah yang melahirkan program Nation and Character Building guna menjadikan manusia Indonesia yang merdeka, percaya diri dan terbebaskan dari mentalitas bangsa terjajah," kata Megawati, Jumat (21/7/2017).

Selanjutnya, pada sila ketiga, putri Proklamator RI Bung Karno ini menerangkan, Indonesia merupakan bangsa yang berbangsa satu, bertanah air satu dan menjunjung tinggi bahasa persatuan Indonesia. Menurutnya, hal itu inti dari sumpah pemuda.

"Sumpah pemuda telah meletakkan dasar yang kokoh, bagaimana Indonesia yang merdeka itu hadir sebagai negara kebangsaan," ujar Ketua Umum Partai PDI Perjuangan itu.

Pada Sila Keempat, bagi Ketua Umum PDI perjuangan ini menggambarkan, bagaimana Indonesia berdiri dengan penuh kepercayaan diri pada jati diri kepribadian bangsa. Sebab, musyawarah adalah tradisi demokrasi yang hidup di Indonesia.

"Kita ini bukan demokrasi liberal. Contoh pokoknya sebagai warga dan bangsa boleh kemukakan pendapat. Tapi ada kewajibannya menjaga persatuan dan kesatuan. Kalau membahayakan tak bisa begitu dong," terang Megawati.

Pada sila kelima, Megawati mengingatkan ini merupakan cita-cita keadilan sosial juga sebagai koreksi atas demokrasi barat yang hanya mengedepankan aspek politik. Di Indonesia, kata Megawati demokrasi harus mengutamakan kepentingan rakyat.

"Demokrasi dalam ranah politik pada saat bersamaan harus dilengkapi dengan demokrasi di bidang ekonomi, melalui cita kesejahteraan cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur," kata Megawati.

Selain itu, Megawati menyampaikan bangsa Indonesia harus bersyukur karena Presiden Jokowi telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.

"Dengan demikian keseluruhan filsafat nilai, makna otentik setiap sila yang terkandung dalam Pancasila bersumber dari pidato Bung Karno tersebut," ucap Megawati Soekarnoputri.

Dalam acara itu, turut dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Serta seluruh kepala angkatan TNI yang terdiri dari, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto‎ serta jajaran Mabes TNI.


Saksikan video Menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya