Jokowi Ungkap Takjubnya Presiden Afghanistan kepada Indonesia

Afghanistan memiliki kesamaan dengan Indonesia, tetapi konflik negara itu mengakibatkan peperangan dan muncul 40 kelompok yang bersaing.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Jul 2017, 12:37 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 12:37 WIB
Jokowi Sambut Pangeran Khalid di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan pertemuan dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani beberapa waktu lalu yang menurutnya sangat mengesankan. Pasalnya, Presiden Ashraf mengaku takjub dengan keberadaan Indonesia yang majemuk dan tetap rukun.

"Dia berpesan, Indonesia sangat besar, majemuk, dan beragam jadi harus hati-hati," ujar Jokowi saat membuka Kongres Pancasila IX di Halaman Balairung UGM, Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).

Afghanistan sendiri memiliki kekayaan alam yang hampir mirip dengan Indonesia. Negara itu mempunyai ladang gas dan minyak yang terbesar dan belum dikelola. Akan tetapi, konflik yang tidak dikelola mengakibatkan peperangan dan muncul 40 kelompok yang bersaing.

"Beliau membayangkan, bagaimana negara kita yang punya 714 suku rukun dan bersatu," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menjelaskan, setiap bertemu dengan kepala negara dari negara lain, selalu menyampaikan Indonesia terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 lebih bahasa lokal. Mereka juga selalu bertanya kepada Jokowi bagaimana mengelola dan mengatur kemajemukan sehingga selalu rukun dan bersatu.

"Saya ditanya apakah saya hafal dengan bahasa daerah, saya sampaikan pakai bahasa Indonesia, yang semua rakyat tahu dan pakai bahasa Indonesia dan betul-betul mereka mengagumi bahasa Indonesia," ucap Jokowi.

Presiden juga selalu menegaskan jawaban yang sama untuk pertanyaan dari para kepala negara tentang faktor pemersatu Indonesia, yakni Pancasila.

Ia menuturkan, ilustrasi tentang Afghanistan menjadi catatan penting bagi Indonesia. Bahkan, presidennya meminta Indonesia mengirim delegasi negarawan dan ulama untuk memberitahukan kepada 40 kelompok di negara itu tentang kerukunan.

"Kalau ada gesekan kecil enggak apa-apa, tetapi segera bersatu kembali karena wajar dalam kehidupan sehari-hari ada gesekan," tutur Jokowi.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya