Liputan6.com, Kabul - Setidaknya satu orang tewas saat pasukan keamanan Pakistan dan Afghanistan saling tembak di perlintasan perbatasan utama yang baru-baru ini ditutup antara kedua negara.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengonfirmasi pada hari Senin bahwa satu anggota pasukan keamanannya tewas dan dua lainnya cedera dalam bentrokan semalam di perlintasan Torkham, dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (4/3/2025).
Ini adalah titik transit penting yang ditutup Pakistan bulan lalu setelah mempermasalahkan pembangunan pos perbatasan baru oleh negara tetangganya.
Advertisement
Dua pejabat keamanan Pakistan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa anggota pasukan keamanan mereka terluka dalam bentrokan tersebut.
Konflik meletus pada hari kerja pertama bulan suci Ramadan ketika impor makanan dari Pakistan biasanya mencapai puncaknya di Afghanistan.
Pertempuran itu membuat sekitar 5.000 truk berisi barang-barang penting terdampar di kedua sisi perbatasan dalam kondisi musim dingin yang keras.
Konflik tersebut dapat memperburuk tantangan yang dihadapi ekonomi Afghanistan yang dilanda krisis pada saat jutaan orang berisiko kelaparan dan sekitar setengah dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di masa lalu, kedua negara telah menutup Torkham dan perbatasan Chaman di barat daya setelah penembakan dan baku tembak yang mematikan.
Serangan di Wilayah Afghanistan
Pakistan mengatakan bahwa mereka menghadapi serangan dari wilayah Afghanistan – tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Taliban. Pada bulan Desember, pesawat militer Pakistan melakukan serangan yang menewaskan puluhan orang di wilayah Afghanistan.
Abdul Mateen Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Kabul, menuduh Pakistan pada hari Senin sebagai pihak yang memulai kekerasan semalam, setelah itu pasukan keamanan Afghanistan beralih ke "mode defensif" dan menanggapi setelah upaya dialog gagal.
Seorang pejabat Pakistan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada The Associated Press bahwa Taliban melepaskan tembakan tanpa alasan, menargetkan pos perbatasan Pakistan dengan senjata otomatis. Personel Pakistan membalas tembakan, kata pejabat itu.
Sejauh ini, penutupan Torkham telah menyebabkan kerugian setidaknya USD 15 juta, menurut Yousaf Afridi, presiden Kamar Dagang dan Industri untuk distrik Khyber Pakistan, tempat perbatasan itu berada.
Shakirullah Safi, kepala eksekutif Kamar Dagang dan Investasi Nangarhar di Afghanistan, mengatakan para pedagang Afghanistan kehilangan USD 500.000 per hari karena penutupan tersebut.
Perdagangan antara kedua negara bernilai lebih dari USD 1,6 miliar pada tahun 2024, menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Advertisement
