Wabah Kolera di Yaman Jadi Perhatian Jemaah Haji Indonesia

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memberikan tips kepada jemaah haji agar terhindar dari penyakit kolera.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 24 Jul 2017, 06:17 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 06:17 WIB
Jemaah haji sakit di Madinah
Jemaah haji sakit di Madinah (Liputan6.com/ Muhammad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - Di negara Yaman yang bertetangga dengan Arab Saudi telah terjadi penyebaran dan penularan penyakit Kolera yang menyerang lebih dari 322.000 orang. Karena Yaman berbatasan dengan Arab Saudi, perlu diwaspadai kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit kolera pada jamaah haji, khususnya jemaah haji Indonesia.

Demikian pesan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang ditujukan secara khusus bagi para jemaah haji di Tanah Air yang tengah bersiap menunggu keberangkatan, Minggu (23/7/2017).

"Di Indonesia, penyakit Diare masih ditemukan, tetapi penyakit Kolera sudah sangat jarang ditemukan. Penyakit Kolera sering disebut sebagai penyakit Muntaber," kata Nila.

Nila menjelaskan, tanda dan gejala diawali dengan sering buang air besar (Diare) dan disertai muntah. Tinja penderita kolera tampak seperti air. Gejala penyakit Kolera muncul 8-72 jam setelah penderita terpapar sumber penularan. Periode ini disebut masa inkubasi.

Penderita kolera harus segera berobat untuk diberi cairan, karena bila tidak segera berobat dan diberi cairan, dapat meninggal karena kekurangan cairan (dehidrasi). Dalam perjalanan menuju tempat berobat, penderita dapat diberikan cairan oralit untuk pertolongan pertama, guna mencegah kekurangan cairan.

Penularan

Kuman penyakit Kolera tersebar melalui tinja penderita. Penularan terjadi jika tanpa sengaja tinja penderita Kolera mencemari minuman atau makanan, yang kemudian dikonsumsi orang lain. Hal ini dapat terjadi jika penderita Kolera buang air besar sembarangan atau berdekatan dengan sumber air atau tempat pengolahan makanan.

Agar jamaah haji Indonesia tidak tertular penyakit Kolera selama berada di Arab Saudi, yang dapat dilakukan adalah minum menggunakan air minum kemasan atau air yang sudah dimasak, menggunakan air bersih/PAM untuk keperluan sehari-hari, seperti masak, mencuci alat makan, gosok gigi, berwudhu, dan mandi.

Selain itu, cuci tangan dengan air yang cukup dan sabun, sebelum makan, sebelum menyentuh makanan atau mengolah makanan, sesudah buang air besar, dan sesudah mengurus penderita diare atau orang sakit.

"Makan makanan yang sudah dimasak dengan baik, menghindari makan makanan yang masih mentah, mencuci atau memasak sayuran sebelum dimakan, mencuci atau mengupas buah-buahan sebelum dimakan, dan menyimpan makanan di tempat atau wadah yang tertutup," ujar Nila.

Kemudian, lanjut dia, memasak dan mengolah makanan-minuman di dapur/ruangan yang terjaga kebersihannya. Juga menggunakan jamban dan kamar mandi yang terjaga kebersihannya.

"Tempat yang tercemar kotoran atau muntahan penderita kolera harus dibersihkan dengan air dan karbol atau dengan air dan cairan disinfektans/pembasmi kuman lainnya. Dan segera berobat jika menderita diare, muntah atau penyakit lainnya," imbuh dia.

Kloter pertama jemaah haji Indonesia, dijadwalkan akan mulai berangkat pada 28 Juli 2017. Pemberangkatan jemaah dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan berlangsung dari 28 Juli ā€“ 11 Agustus 2017. Sedangkan gelombang kedua akan diberangkatkan dari 12 ā€“ 26 Agustus 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya