Liputan6.com, Jakarta Cita-cita calon Paskibraka 2017 putri dari Gorontalo ini tak pernah berubah sedari bangku sekolah dasar. Ia bermimpi bisa menjadi polisi wanita (polwan) yang berani, dapat mengayomi, dan berguna bagi banyak masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Dia adalah Audia Paramata. Siswi dari SMA 1 Limboto yang sering kali menghabiskan waktu untuk bermain voli dan baca novel. Dan demi mewujudkan mimpi menjadi polwan, Audia mantap mengikuti kegiatan paskibra di sekolah. Dari situ gerbang menuju pemilihan calon Paskibraka 2017 untuknya terbuka lebar.
"Dan sekarang saya sudah berada di sini," kata Audia kepada Diary Paskibraka Liputan6.com, Jumat (28/7/2017)
Dukungan penuh orangtua, sahabat, dan teman terdekat membuat Audia kian bersemangat mengikuti semua rangkaian seleksi pemilihan calon Paskibraka 2017.
"Saya juga semakin pede dan yakin bahwa saya yang bukan anak siapa-siapa ini, dapat terpilih menjadi satu dari sekian banyak remaja yang akan bertugas mengibarkan bendera merah putih di hadapan Presiden," ujar Audia.
Gadis yang mengaku sulit marah dan tidak cepat emosi ini semakin terdorong melakukan yang terbaik selama seleksi, karena Audia sadar bahwa pendidikan dasar menjadi polwan akan didapat selama Diklat Paskibraka 2017.
"Paskibraka bukan hanya mengajarkan kita untuk baris berbaris saja, tetapi bagaimana selain harus bisa PBB yang baik, pengetahuan kita juga akan bertambah," kata Audia.
"Paling penting adalah sikap dan perilaku kita yang Insya Allah akan terbentuk dengan baik di sini," tambah gadis pemiliki berat badan 51 kilogram dan tinggi 165 cm.
Audia sudah empat hari berada jauh dari ayah, ibu, dan adiknya. Rasa rindu pun mulai menyergap, terutama rindu menjahili sang adik.
"Kebiasaan saya setiap hari menjahili adik saya. Tapi itu saya lakukan sebagai bentuk bahwa saya sangat sayang padanya," kata Audia, calon Paskibraka 2017 yang lahir pada 2 Juli 2011 di Kwandang.
Simak video menarik berikut ini;