Liputan6.com, Jakarta - Anak berbakti adalah harapan bagi setiap orangtua. Seperti dicontohkan Mohammad Zaini. Pria asal Surabaya, Jawa Timur, ini berangkat haji bersama istri dan orangtua serta mertua.
Pria 50 tahun itu adalah anak ketiga dari delapan bersaudara. Di Kota Pahlawan, Zaini berprofesi sebagai penjual kusen. Menghajikan kedua orangtua dan mertuanya menjadi cita-cita sejak lama.
“Saya sudah berhaji pada 2006 bersama istri. Sejak itu, saya merasa kok tidak orangtua saya dulu yang berangkat, malah saya. Maka saya ngomong sama istri, nanti kalau dikasih rezeki, orangtua semua saya bawa berangkat berhaji," ujar dia saat ditemui usai salat subuh di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (1/08/2017).
Advertisement
Saat itu, Zaini sedang meneruskan kebiasaannya membaca Alquran setiap habis salat subuh. Di rumah dia terbiasa membaca satu juz setiap harinya. Kebiasaan itu ingin ia teruskan selama di Masjid Nabawi.
“Alhamdulillah, Allah kasih rezeki sehingga kami bisa daftar pada 2010," ujar dia dengan mata berkaca sembari sesekali mengusap wajah ayahnya.
Jemaah yang tergabung dalam kloter empat Embarkasi Surabaya (Sub 04) ini merasa bahagia bisa memberangkatkan orangtuanya ke Tanah Suci untuk berhaji. Dia berharap bisa menjadi bagian wujud baktinya sebagai seorang anak pada orangtua.
“Namanya anak pasti banyak salahnya. Ini mumpung orangtua masih hidup, saya ingin berbakti. Saya senang sekali sekarang bisa menjalankan haji bersama orangtua. Mudah-mudahan saya kuat,” tutur dia.
Ayah Zaini bernama Dawam. Saat ini usianya 85 tahun. Diabetes dan strok yang dideritanya menyebabkan Dawam harus terus berada di kursi roda. Dawam asli Jombang, tapi karena ikut anaknya, dia berangkat dari Surabaya.
Demi menjaga bapaknya, ke mana pun Zaini pergi selalu menyertakan Dawam, termasuk dalam menjalani ibadah Arbain di Masjid Nabawi. “Bapak selalu dibawa. Kalau tidak dibawa, kuatir jalan lalu jatuh,” tuturnya.
Sejak mendaftar haji, melihat keadaan orang tuanya yang sakit-sakitan, Zaini sempat khawatir. Oleh karena itu, dia sangat bersyukur akhirnya bisa sampai berangkat haji bersama.
“Saya berharap bisa sampai kembali ke rumah dengan selamat, orang tua saya juga. Mudah-mudahan sampai pulang lagi ke Tanah Air,” harapnya sambil terisak.
Cuaca di Kota Haji, Madinah, saat ini sangat panas, di kisaran 45–50 derajat pada siang hari. Zaini juga merasakan hal itu. Namun, soal kesehatan, dia serahkan sepenuhnya kepada Allah. Meski demikian, ia juga membawa bekal obat-obatan yang biasa dikonsumsi ayahnya, Dawam.
Saksikan video menarik di bawah ini: