Usai Badai Harvey, 3.000 Warga di Houston Hidup Tanpa Air Bersih

Badai Harvey juga menyisakan kerusakan dahsyat di seluruh kota. 3.000 warga kini menjalani hari-hari tanpa pasokan air bersih dan listrik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Agu 2017, 17:19 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 17:19 WIB

Liputan6.com, Houston - Pascabadai tropis Harvey menerjang Houston, Amerika Serikat, otoritas setempat dan para relawan mengerahkan segala upaya untuk menyelamatkan ribuan warga yang terjebak.

Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa (29/8/2017). 

Banjir badai yang memicu banjir merupakan kejadian terburuk dalam 50 tahun terakhir di Refugio. Badai Harvey juga menyisakan kerusakan dahsyat di seluruh kota. Sekitar 3.000 warga kini harus menjalani hari-hari tanpa pasokan air bersih dan listrik.

Di Myanmar, eksodus warga negara bagian Rakhine terus berlanjut. Saat warga muslim mengungsi ke perbatasan Bangladesh, warga Budha pun turut mengungsi ke Ibu Kota negara bagian Rakhine. Sittwe. Mereka khawatir akan terkena dampak konflik pasukan pemerintah dengan milisi muslim Rohingya. 

Di China, pencarian korban tanah longsor terus berlanjut. Tanah longsor menimbun puluhan rumah di pinggiran Kota Bijie, Provinsi Guizhou, pada Senin, 28 Agustus 2017. Militer China dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban.

Hingga kini 10 orang korban telah dievakuasi dan tiga di antaranya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan korban selamat langsung dilarikan ke rumah sakit dan kondisi mereka relatif stabil.

Di Inggris, lomba snorkling unik digelar di sebuah parit berlumpur sejauh 55 meter. Dalam perlombaan ini para peserta dilarang menggunakan gaya renang konvensional. Tak sedikit peserta yang mengikut sertakan anjing peliharaannya.

Lomba snorkling di parit ini berawal dari ajang penggalangan dana. Namun kini lomba tersebut telah berlangsung selama 31 tahun terakhir. 

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya