Liputan6.com, Jakarta - Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zein mendatangi Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP), Gambir, Jakarta Pusat. Dia hadir sekitar pukul 14.45 WIB, bersama kuasa hukumnya.
Saat ditanya perihal kedatangannya, Kivlan mengatakan ingin melaporkan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bidang Advokasi Muhammad Isnur. Ia merasa Isnur mencemarkan nama baiknya.
"Isnur saja yang dilaporkan. LBH-nya juga saya laporkan kalau melanggar hukum. Laporannya pencemaran nama baik," kata Kivlan di lokasi, Selasa (19/9/2017).
Advertisement
Namun, sekitar 15 menit berselang, dia bersama rombongannya keluar. Laporannya masih belum bisa diterima polisi. "Laporan sama bukti-buktinya kurang," jelas Kivlan.
Sementara itu, di tempat yang sama, kuasa hukumnya, Mohammad Yuntri, menegaskan ada data-data yang harus dilengkapi. Data yang masih kurang tersebut adalah bukti.
"Ada video, press release, dan lain-lain. Kami sedang siapkan semua hari ini, nanti balik lagi supaya resmi," ungkap Yuntri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tudingan YLBHI
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut dua nama yang dipandang sebagai aktor penyerangan ke kantor mereka, Senin 18 September 2017 dini hari. Dua nama tersebut adalah Rahmat Himran dan Kivlan Zen.
"Kami menulis dua nama yang diawal cukup agresif melakukan kampanye, menuliskan dalam beberapa instruksi-instruksi secara viral. Yang pertama Rahmat Himran. Saya enggak tahu siapa dia, tapi rupanya dia Presidium 313. Tapi dalam pres rilis dan undangan konferensi pers dan beberapa hoax yang dibuat dalam sosial media, menyebutkan nama dia sebagai penanggungjawabnya. Saya belum tahu polisi sudah menangkap dia atau belum, tapi jika polisi menelusuri, akan banyak jejak digitalnya," kata Ketua YLBHI bidang advokasi Muhammad Isnur, di kantor Komnas HAM, Jakarta.
"Yang kedua nama Kivlan Zein. Kalau nama ini keluar sebuah web berita diberitakan Kivlan memimpin rapat pengkoordinasi pembubaran PKI. Ini distorsi paling awalnya, menurut saya," lanjut dia.
Dia menegaskan, propaganda hoax dan instruksi-instruksi menyerbu kantor LBH sudah ada sejak Jumat 15 September 2017. Itu pun kini menjadi dan menjadi viral di media sosial.
"Tadi malam itu seperti mencapai puncaknya," kata Isnur.
Advertisement