Petugas Akhiri Layanan Katering Reguler Jemaah Haji di Mekah

Evy menjelaskan, layanan katering untuk jemaah haji di Mekah terbagi dua fase, yaitu pra Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) dan pasca-Armina.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 23 Sep 2017, 10:31 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2017, 10:31 WIB
Katering haji
Ilustrasi (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Mekah - Layanan katering regular untuk jemaah haji di Mekah, Arab Saudi sudah usai. Berakhirnya layanan katering ini ditandai dengan selesainya distribusi 12.318 boks, kepada jemaaha pada Minggu, 17 September malam.

"Sebanyak 12.318 boks katering sudah terdistribusi untuk makan siang dan malam pada Minggu kemarin. Ini sekaligus menandai berakhirnya layanan katering regular bagi jemaah haji Indonesia di Mekah," kata Kasi Katering Daker Mekah Evy Nuryana, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (23/9/2017).

Evy menjelaskan, layanan katering di Mekah terbagi dalam dua fase, yaitu pra Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) dan pasca-Armina. Layanan katering di Mekah pra armina berlangsung sejak 6 hingga 26 September 2017.

"Jumlah kloter yang berhasil dilayani pada tanggal tersebut 499 kloter, dengan jumlah makanan yang didistribusikan 3.559.366 boks," terang dia.

Sedangkan, fase pasc-Armina, kata Evy, berlangsung dari 6 hingga 17 September 2017. "Total makanan yang didistribusikan pasca-Armina 1.311.772 boks," dia melanjutkan.

Selama di Mekah, jemaah haji Indonesia menerima 25 kali layanan katering, berupa makan siang dan makan malam. Meski layanan ini sudah selesai, bukan berarti kerja tim katering sudah berakhir.

"Saat ini, kami sedang melanjutkan layanan konsumsi untuk jemaah yang berangkat ke Madinah. Kami menyebutnya sebagai layanan selamat jalan. Layanan ini akan berlangsung sampai keberangkatan terakhir jemaah ke Madinah pada 26 September mendatang," beber dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Keterlambatan

Menurut Evy, secara umum layanan katering di Mekah berjalan lancar. Kendati, dia tidak memungkiri adanya permasalahan di lapangan, namun semuanya bisa diatasi dengan baik.

Di antara masalah tersebut, Evy menyebutkan, yakni terkait keterlambatan distribusi makanan, terutama saat puncak layanan haji. Hal ini disebabkan beberapa jalan di Mekah sudah ditutup dan dialihkan.

"Padahal, sejak 17 Agustus 2017 hingga puncak layanan jelang Armina, kami harus memberikan layanan kepada 276 kloter. Alhamdulillah semua berjalan lancar," tandas Evy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya