Prosesi Haroan Boru Kahiyang-Bobby Berlangsung 3 Jam

Saat baru turun dari Toyota Alphard dengan pelat BK 11 RI, Kahiyang dan Bobby disambut musik tradisional Mandailing.

oleh Reza Efendi diperbarui 20 Nov 2017, 07:29 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 07:29 WIB
kahiyang
Kahiyang-Bobby mengikuti upacara adat Haroan Boru di Medan, Sumatera Utara, Minggu (19/11/2017) malam. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Acara adat pertama dalam rangkaian ngunduh mantu putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Kota Medan, Sumatera Utara, telah selesai dijalani pada Minggu malam, 19 November 2017.

Bertempat di kediaman orangtua Bobby di Perumahan Bukit Hijau Regency (BHR) Jalan Setia Budi, Medan, acara adat Mandailing ini disebut Haroan Boru, yakni acara menerima kadatangan pengantin wanita.

Acara dimulai sekitar pukul 18.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.00 WIB. Dalam prosesi Haroan Boru, Kahiyang-Bobby kompak mengenakan baju berwarna biru muda. Saat baru turun dari Toyota Alphard dengan pelat BK 11 RI, Kahiyang dan Bobby disambut musik tradisional Mandailing.

Kahiyang diketahui datang bersama keluarga besar dari Solo berjumlah sekitar 20 orang. Tampak juga Pasukan Pengawal Kepresidenan (Paspampres). Di depan pintu rumah, Kahiyang disambut ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar dan kedua kakak Bobby, Poppy Dewinta Nasuiton dan Inge Amelia Nasution.

Seorang Pengetua Adat Mandailing, Afifudin Lubis, yang bergelar Mangaraja Ihutan Soripada mengatakan, keluarga yang menerima Kahiyang terdiri dari tiga komponen, yakni Suhud selaku pemilik rumah, termasuk paman Bobby Nasution.

Kemudian anak boru atau ipar di rumah dan kahanggi, yakni sanak saudara Bobby yang kesemuanya bermarga Nasution. Selain sanak saudara, acara juga dihadiri raja-raja pemangku adat Mandailing lainnya.

"Semua menyambut Kahiyang dan Bobby. Namun, hanya satu raja yang dituakan memimpin Haroan Boru ini, disebut Raja Panusunan," kata Afifudin, Minggu malam.

Disebutkan, yang bertindak sebagai Raja Panusunan adalah Pandapotan Nasution yang bergelar Patuan Kumala Pandapotan. Raja Panusunan berasal Pidoli Lombang, Mandailing.

"Beliaulah yang dituakan," ujar Afifudin.

Sebelumnya, Kahiyang Ayu terlihat menginjak berbagai jenis tumbuhan yang diletakkan di pintu rumah, antara lain batang pisang. Hal ini dilakukannya sebelum masuk ke dalam rumah. Batang pisang dan tumbuhan perlambang keinginan agar kehadiran Kahiyang di rumah mertua membawa suasana kesejukan dan kedamaian.

"Karena itu, batang pisang dan tumbuhan lain yang diinjak Kahiyang itu disebut dengan istilah dingin dingin," terang Afifudin.

Suguhan Makanan Adat

Setelah menginjak dingin dingin, Kahiyang Ayu dan Bobby dituntun Ibunda Bobby masuk ke dalam rumah, kemudian didudukkan di atas tikar adat atau Amak Lampisan, yang berada di ruang tengah rumah.

Acara dilanjutkan dengan kata-kata sambutan, baik yang disampaikan keluarga dari Solo maupun keluarga dari Medan. Inti kata sambutan keluarga yang ada di Medan, menyatakan kegembiraan dan mengucap syukur pernikahan di Solo telah berjalan dengan baik.

Rasa gembira juga menyelimuti keluarga karena pada hari tersebut Kahiyang Ayu sudah datang di rumah mertuanya dan putri Presiden Jokowi tersebut sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Nasution.

Sesudah beberapa kata sambutan, maka kepada Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution disuguhkan beberapa jenis makanan adat seperti Itak, makanan terbuat dari tepung beras dan santan, serta ada juga makanan khas Mandailing lainnya.

"Acara Haroan Boru ditutup dengan mendengar kata pasu-pasu atau kata-kata yang mengandung restu yang disampaikan oleh pimpinan sidang yang disampaikan Raja Panusunan selalu pimpinan sidang," Afifudin menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya