Liputan6.com, Jakarta - Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai elektabilitas para calon di Pilkada Jawa Barat 2018. Hasilnya, elektabilitas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungguli nama-nama lainya, seperti Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Survei dilakukan pada 10-15 November 2017 dan melibatkan 1.200 responden di wilayah Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjelaskan, pada pertanyaan terbuka yang diajukan kepada responden tentang kandidat calon gubernur yang dipilih secara spontan, Ridwan Kamil mendapat suara 24,2 persen. Lalu, Deddy Mizwar di urutan kedua meraih 7,1 persen dan disusul Dedi Mulyadi dengan 4,3 persen.
Hanta juga mengatakan, pihaknya menyimulasikan elektabilitas nama-nama calon gubernur dari 20 nama kandidat, 10 kandidat, 5 kandidat, hingga menjadi 3 kandidat.
"Untuk lima nama, nama yang masih mungkin bergulir tentu Ridwan Kamil dengan 43,7 persen, Deddy Mizwar 22,7 persen, Dedi Mulyadi 10,1 persen, Dede Yusuf 9,7 persen kemudian ada Susi Pudjiastuti dengan 1,5 persen, yang namanya sempat disebutkan beberapa partai, salah satunya oleh PDIP tapi angkanya cukup lemah," ujar Hanta dalam diskusi rilis survei Poltracking Indonesia "Peta Elektabilitas Kandidat Gubernur dan Preferensi Pemilih Pilkada Jawa Barat 2018" Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Dalam simulasi tiga nama kandidat, elektabilitas Ridwan Kamil adalah 46,8 persen, diikuti elektabilitas Deddy Mizwar 27,6 persen, dan Dedi Mulyadi 10,3 persen. "Dua kandidat tertinggi memiliki gap elektabilitas di angka 19,2 persen," ucap Hanta.
Â
Â
Masih Bisa Berubah?
Hanta mengatakan, kendati demikian, survei yang dilakukan Poltracking Indonesia masih kemungkinan besar bisa sangat berubah seiring dinamisnya politik di Jawa Barat.
Walaupun, secara umum dari survei yang dilakukan, nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi masuk dalam tiga besar kandidat calon gubernur Jawa Barat.
"Pemilih di Jawa Barat itu masih cair, tingkat akan mengubah pilihan masih tinggi. Jadi yang menang survei hari ini belum tentu jadi pemenang. Masih cair, kenapa? Yang masih berubah tingkat swing voter-nya tinggi jadi masih mungkin fluktuasi perubahan pemilih," ujar Hanta.
Survei Poltracking Indonesia itu menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement