Ketua Golkar: Rakyat Ingin Sejahtera, Bukan Kembali ke Cendana

Menurut Andi, yang diinginkan rakyat Golkar ke depan menjadi partai yang antikorupsi dan terus memperjuangkan kebutuhan rakyat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Des 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 10 Des 2017, 17:05 WIB
20160109- Diskusi Kas Parpol Anggaran Rakyat atau Konglomerat-Jakarta-Helmi Afandi
Ketua DPP Partai Golkar Andi Harianto Sinulingga. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden RI ke-2 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengklaim masyarakat ingin kepemimpinan Partai Golkar kembali seperti zaman Presiden ke-2 RI Soeharto. Titiek pun siap maju sebagai calon ketua umum Golkar di Munaslub mendatang.

Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengaku tidak setuju dengan klaim putri kedua mendiang Soeharto itu.

"Semangat Indonesia merdeka itu adalah menyejahterakan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, maju ke depan, bukan kembali ke masa lalu," ujar Andi Sunilingga saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (10/12/2017).

Menurut Andi, rakyat menginginkan Golkar ke depan menjadi partai yang antikorupsi dan terus memperjuangkan kebutuhan rakyat.

"Rakyat ingin Golkar berubah dari perilaku politik yang koruptif menjadi benar-benar mewakili dan memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, adaptif dengan perkembangan zaman," kata Andi.  

Menurut dia, calon pemimpin Golkar harusnya bisa berpikir visioner dan tidak hanya membanggakan sejarah yang terjadi di masa lalu.

"Calon pemimpin bangsa itu harus adalah seseorang who knows the way, goes the way, and shows the way. Bukan berhenti pada romantisme masa lalu," Andi menandaskan.

 

Kembali ke Cendana

Sebelumnya, Titiek Soeharto mengaku akan turut serta dalam pemilihan calon Ketua Umum Partai Golkar. Alasannya, dia merasa prihatin dengan kondisi Partai Golkar saat ini. Apalagi setelah Ketua Umumnya, Setya Novanto, terjerat kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP).

"Sekarang kami merasa sangat prihatin, kok Golkarnya sudah kayak gini," kata Titiek di kediaman Presiden ke-2 RI Soeharto, Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Desember 2017.

Menurut Titiek, perlu langkah serius untuk mengeluarkan Partai Golkar dari masalah tersebut. Karena itu, ia memberanikan diri menjadi salah satu kandidat calon ketua umum untuk menggantikan Setya Novanto.

"Kemudian ke depan kalau kami sampai dipercaya tentunya, kita harus menggerakkan lagi roda daripada Golkar ini. Senang atau tidak senang, bahwa rakyat di bawah itu masih menginginkan Golkar kembali ke akarnya," ucap Titiek.

Titiek pun menerangkan bahwa yang dimaksud dengan akarnya adalah kembali ke Cendana, keluarga Pak Harto. "Kembali ke akarnya berarti kembali ke Cendana, katakanlah Pak Harto," tandas Titiek.

Saksikan Video PIlihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya