Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak jelang akhir pekan, Jumat (25/4/2025). Penguatan IHSG didorong seluruh sektor saham kompak menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 0,99% ke posisi 6.678,91. Indeks LQ45 bertambah 1,1%. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sentuh level tertinggi 6.683,36 dan level terendah 6.640,77.
Baca Juga
Sebanyak 427 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 175 saham melemah dan 204 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.078.972 kali dengan volume perdagangan 19,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.825.
Advertisement
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal melonjak 2,57%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi bertambah 2,47% dan sektor saham transportasi mendaki 1,67%.
Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,29%, sektor saham basic melesat 1,52%, sektor saham industri menguat 0,75%, sektor saham consumer siklikal naik 0,86%. Lalu sektor saham kesehatan bertambah 0,72%, sektor saham keuangan mendaki 1,23%, sektor saham properti menguat 1,58%, sektor saham infrastruktur menanjak 0,97%.
Pada Jumat pekan ini, saham TPIA menguat 1,3% ke posisi Rp 7.800 per saham. Harga saham TPIA dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 7.750 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.800 dan level terendah Rp 7.625 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.185 kali dengan volume perdagangan 71.830 saham. Nilai transaksi Rp 55,6 miliar.
Saham UNVR melambung 17,06% ke posisi Rp 1.750 per saham. Harga saham UNVR dibuka naik 35 poin ke posisi Rp 1.530 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 1.865 dan level terendah Rp 1.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 43.904 kali dengan volume perdagangan 2.389.238 saham. Nilai transaksi Rp 414,4 miliar.
Saham PGEO melonjak 4,89% ke posisi Rp 965 per saham. Saham PGEO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 930 per saham. Saham PGEO berada di level tertinggi Rp 1.000 dan terendah Rp 925 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.895 kali dengan volume perdagangan 468.219 saham. Nilai transaksi Rp 45,3 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham WAPO melonjak 34,78%
- Saham MFIN melonjak 25%
- Saham FORU melonjak 24,72%
- Saham DIVA melonjak 21,25%
- Saham INET melonjak 19,57%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MTFN melemah 20%
- Saham NETV melemah 14,85%
- Saham SMIL melemah 14,77%
- Saham HADE melemah 14,29%
- Saham ZATA melemah 14,29%
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham UNVR tercatat 43.903 kali
- Saham INET tercatat 32.561 kali
- Saham BBRI tercatat 29.627 kali
- Saham CGAS tercatat 24.694 kali
- Saham GOTO tercatat 23.071 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 662,1 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 513,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 502,5 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 427,3 miliar
- Saham UNVR senilai Rp 414,4 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Melesat
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Jumat, 25 April 2025 setelah wall street mendaki selama tiga hari berturut-turut. Hal ini seiring saham teknologi menguat.
Selain itu, investor juga menilai iklim perdagangan seiring Amerika Serikat mengurangi retorika tarif dan China dilaporkan mempertimbangkan penangguhan tarif.
Mengutip CNBC, China mungkin akan hapus tarif 125% atas barang-barang AS tertentu, Bloomberg melaporkan mengutip sumber yang mengetahui hal itu.
Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,24%, dan ditutup ke posisi 21.963,09. Indeks CSI300 di China mendatar dan ditutup posisi 3.786,99.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,9% dan ditutup ke posisi 35.705,74 dan indeks Topix melesat 1,37%, serta akhiri perdagangan ke 2.628,03. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,95% dan ditutup ke posisi 2.546,3. Indeks Kosdaq mendaki 0,5% dan ditutup ke posisi 729,69. Hal ini seiring Korea Selatan juga dilaporkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. Bursa saham Australia tutup karena hari libur.
