Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan belum bisa memutuskan untuk mendukung La Nyalla Mattalitti di Pilkada Jawa timur. Sebab, menurutnya, La Nyalla belum bisa meyakinkan partainya bahwa dia akan menang di Pilkada Jatim.
"Karena Pak La Nyalla belum bisa meyakinkan akan kemenangan kepada PAN," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Meski begitu, kata Zulkifli, partainya masih membuka peluang untuk memberi dukungan kepada La Nyalla di Pilkada Jatim.
Advertisement
"Tidak menutup diri ke Pak La Nyalla, asal bisa meyakinkan kita saja," tandas Zulkifli.
Merasa Dipingpong
La Nyalla Mattalitti merasa pendekatan yang dilakukannya untuk mendapat dukungan PAN di Pilgub Jatim membentur tembok. Upaya yang ia lakukan tidak ditanggapi positif oleh PAN.
Ia mengaku sudah bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Namun, Zul meminta dirinya berkomunikasi dengan Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk.
La Nyalla merasa dipingpong setelah Masfuk memintanya berbicara dengan Bupati Bojonegoro yang juga kader PAN, Suyoto.
"Kalau intinya, kesimpulan saya, saya merasa bahwa dia (Zulkifli) tidak mau sama saya," tuturnya, Rabu (20/12/2017)."
La Nyalla merasa dipermainkan. Dia mempertanyakan alasan PAN menolak mengusung dirinya.
"Kalau dia tidak mau sama saya alasannya apa. Kok tidak mau, kita kan mau tahu," keluhnya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menduga, PAN ingin memajukan Bupati Bojonegoro, Suyoto, sebagai cagub Jatim. Ia menyatakan, hal itu pernah disampaikan Zulkifli Hasan.
La Nyalla sejauh ini baru diusung Gerindra. Ia menegaskan, komunikasi dengan Gerindra berjalan lancar. Dia juga akan tetap berusaha mencari dukungan lain untuk bisa maju pada Pilgub Jatim 2018 mendatang.
Advertisement
Opsi Gerindra
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim Soepriyatno mengaku, menyiapkan tiga opsi antisipasi jika La Nyalla Mahmud Mattaliti gagal memenuhi syarat pencalonan di Pilkada Jatim.
"(Opsi) Yang pertama kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung bu Khofifah," ujar Soepriyanto, Selasa, 11 Desember 2017.
Opsi kedua, Gerindra akan mengupayakan kembali terbentuknya poros ketiga. Nama baru bakal dihadirkan. Tentunya, kata dia, yang bisa diterima dengan baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).
"Kami bisa membuat koalisi baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat, di luar nama La Nyalla. Kan Pak Nyalla sudah kita kasih kesempatan. Kalau hingga hari ini tidak bisa, maka surat itu dengan sedirinya tidak berlaku lagi," ujar Soepriyatno.