La Nyalla: PAN Tak Mau Usung Saya Jadi Bakal Cagub Jatim

La Nyalla akan tetap berusaha mencari dukungan lain untuk bisa maju pada Pilgub Jatim 2018 mendatang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Des 2017, 08:54 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 08:54 WIB
La Nyalla Mattalitti, PSSI,
Bakal Cagub Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti

Liputan6.com, Surabaya - La Nyalla Mattalitti merasa pendekatan yang dilakukannya untuk mendapat dukungan PAN di Pilgub Jatim membentur tembok. Upaya yang ia lakukan tidak ditanggapi positif PAN.

Ia mengaku sudah bertemu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Namun, Zul meminta dirinya berkomunikasi dengan Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk.

La Nyalla meras dipingpong setelah Masfuk memintanya berbicara dengan Bupati Bojonegoro yang juga kader PAN Suyoto.

"Kalau intinya, kesimpulan saya, saya merasa bahwa dia (Zulkifli) tidak mau sama saya," tuturnya, Rabu (20/12/2017)."

La Nyalla merasa dipermainkan. Dia mempertanyakan alasan PAN menolak mengusung dirinya.

"Kalau dia tidak mau sama saya alasannya apa. Kok tidak mau, kita kan mau tahu," keluhnya.

Mantan Ketuan Umum PSSI ini menduga, PAN ingin memajukan Bupati Bojonegoro, Suyoto, sebagai cagub Jatim. Ia menyatakan hal itu pernah disampaikan Zulkifli Hasan.

La Nyalla sejauh ini baru diusung Gerindra. Ia menegaskan komunikasi dengan Gerindra berjalan lancar. Dia juga akan tetap berusaha mencari dukungan lain untuk bisa maju pada Pilgub Jatim 2018 mendatang.

 

Opsi Gerindra

20161227-la-nyalla-mataliti-HA1
La Nyalla Mattalitti saat menunggu sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, selasa (27/12). Sebelumnya La Nyalla dituntut enam tahun penjara dan denda Rp 500 juta oleh jaksa penuntut umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim Soepriyatno mengaku menyiapkan tiga opsi antisipasi jika La Nyalla Mahmud Mattaliti gagal memenuhi syarat pencalonan di Pilkada Jatim.

"(Opsi) Yang pertama kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung bu Khofifah," ujar Soepriyanto, Selasa, 11 desember 2017.

Opsi kedua, Gerindra akan mengupayakan kembali terbentuknya poros ketiga. Nama baru bakal dihadirkan. Tentunya, kata dia, yang bisa diterima dengan baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).

"Kami bisa membuat koalisi baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat, di luar nama La Nyalla. Kan Pak Nyalla sudah kita kasih kesempatan. Kalau hingga hari ini tidak bisa, maka surat itu dengan sedirinya tidak berlaku lagi," ujar Soepriyatno.

Peluang Absen

La Nyalla Mattalitti, PSSI,
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti saat berdiskusi saat berada di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Selanjutnya opsi ketiga, Gerindra akan memilih absen pada Pilgub Jatim 2018. Tidak menutup kemungkinan bagi Gerindra mengambil opsi ini, lantaran kedua calon sama-sama berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Kemungkinan juga kami bisa abstain. Artinya, kami menghormati Kiai-Kiai, baik yang ada di Gus Ipul maupun para Kiai yang ada di kubu Khofifah. Karena sama-sama orang NU yang maju," ujar dia.

Sebelumnya, Soepriyatno mengatakan, hingga saat masih menunggu hasil komunikasi yang dilakukan La Nyalla dengan partai lain.

"Kita tunggu kepastiannya apakah pak La Nyalla bisa melaksanakan tugas yang diembannya. Kami sebagai Dewan Pimpinan Daerah menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan partai," tutur Soepriyatno.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya