Kader Tertembak Brimob, Prabowo Minta Penyelidikan Kasus Dipantau

Pesan itu disampaikan Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2018, 15:44 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 15:44 WIB
Ditembak Brimob, Begini Sosok Kader Gerindra yang Hobi Olahraga
Kader Partai Gerindra, Fernando Wowor saat memayungi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ketua Tim Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman membenarkan Fernando memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto. (Facebook/Fernando Wowor)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan agar penyelidikan kasus kematian Fernando Wowor terus dikawal. Kader Gerindra Fernando tewas usai ditembak Briptu AR di Clipss Club, Bogor, Jawa Barat.

Pesan itu disampaikan Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

"Pak Prabowo sudah tahu dan ikut berdukacita. Beliau berpesan untuk mengontrol penegakan hukum dalam artian memastikan agar pelaku dihukum sebagaimana mestinya," ujar Habiburokhman saat dihubungi Merdeka.com, Senin (22/1/2018).

Dalam penyelidikan kasus itu, Habiburokhman akan meminta SP2HP atau Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan ke Kepolisian secara reguler. Pihaknya juga akan menunggu penjelasan dari kepolisian terkait fakta-fakta yang ada hingga membuat Fernando meninggal dunia.

"Sehingga kita tunggu dalam waktu yang proper seperti apa," katanya.

Meski demikian, Habiburokhman mengaku tidak mengenal dekat mendiang Fernando. Namun, yang pasti, Fernando merupakan rekan mahasiswa yang sudah menjadi kader.

"Secara pribadi saya tidak kenal dekat almarhum. Namun, Beliau kader, sehingga kita berkepentingan bertindak melindungi Beliau. Jadi kita mengadvokasi masalah yang menimpa kader," tuturnya.

Habiburokhman menegaskan, perlindungan hukum yang diberikan bukan semata Fernando pernah menjadi ajudan Prabowo. "Jadi, bukan semata karena ajudan (Prabowo) ya," ujarnya.

 

Kronologi Kejadian

Situasi Lipss Club pascapenembakan kader Gerindra (Achmad Sudarno/Liputan6/com)
Situasi Lipss Club pascapenembakan kader Gerindra (Achmad Sudarno/Liputan6/com)

Sebelumnya, Fernando tewas setelah peluru yang berasal dari senjata api jenis Glock milik Briptu AR bersarang di bagian dadanya.

Sementara, Briptu AR harus dirawat di rumah sakit karena luka parah di bagian muka serta satu jari tangan bagian kirinya putus akibat dikeroyok oleh sejumlah rekan korban.

Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, pihaknya masih menggali keterangan dari para saksi untuk mengetahui penyebab insiden penembakan itu. Termasuk meminta keterangan langsung kepada Briptu AR alasan mengunjungi tempat hiburan malam tersebut.

"Sementara masih kita perdalam. Dalam rangka apa yang bersangkutan datang ke tempat itu. Dari surat-surat sudah kita cek, dia anggota Brimob Kelapa Dua. Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan Komandan Brimob di sana," ucap Iksantyo.

Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan Briptu AR di area parkir Lips Club Bogor, Sabtu, 20 Januari 2018 dini hari. Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.

Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya. Kemudian, pada saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama seorang teman wanitanya yang ingin keluar dari area parkir.

Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut. Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri Briptu AR.

Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka. Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya