BMKG Gelar Live Streaming Super Blue Blood Moon via Medsos

BMKG menyatakan, ada sejumlah lokasi di Indonesia yang ideal untuk menyaksikan fenomena super blue blood moon.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 31 Jan 2018, 13:25 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 13:25 WIB
Gerhana Bulan atau Supermoon
BMKG akan menggelar live streaming gerhana bulan total atau super blue blood moon (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengadakan live streaming (siaran langsung) fenomena gerhana bulan total atau super blue blood moon pada malam nanti. Live streaming disiapkan dari Dermaga Hati, kawasan Beachpool Ancol, Jakarta Utara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, siaran langsung dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang fenomena alam ini, yaitu bukan peristiwa mitos melainkan peristiwa yang bisa dijelaskan secara ilmiah.

Dwikora juga mengatakan, live streaming tersebut akan dilakukan di sejumlah akun resmi media sosial milik BMKG.

"Nanti kita akan live streaming di Facebook, Twitter dan Youtube," ujar Dwikorita di Gedung A BMKG Pusat, Jalan Angkasa I Nomor 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu. (31/1/2018).

Dwikorita menjelaskan, live streaming itu dilakukan melalui media sosial agar server situs BMKG tak mengalami gangguan.

"Soalnya kalau kita siarkan di situs kita nanti down," kata Dwikorita.

Dia mengatakan, ada sejumlah lokasi di Indonesia yang ideal untuk menyaksikan fenomena super blue blood moon ini, yakni perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur, daerah pantai Kalimantan Barat dan Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, serta seluruh pulau Sumatera.

Menurutnya, fenomena super blue blood moon dapat terlihat jelas di lokasi-lokasi tersebut jika cuaca malam ini cerah.

"Lokasi-lokasi ini jadi zona yang ideal kalau tidak tertutup awan," ujar Dwikorita.

 

Lokasi Ideal

Gerhana Bulan atau Supermoon
Gerhana Bulan atau Supermoon (iStockphoto)

Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini berada di sejumlah tempat, yaitu di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.

"Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan di Makassar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama Super Blue Blood Moon," katanya.

Meskipun fenomena ini merupakan fenomena langka, masyarakat harap mewaspadai tinggi pasang maksimun hingga mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari.

Fenomena ini juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai 100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya