Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi memutuskan kembali ke partai yang telah membesarkannya, Golkar. Yuddy menjelaskan, sebelum memutuskan kembali ke Golkar, dirinya telah lama nonaktif dari Hanura.
"Sejak terpilih menjadi menteri Oktober 2014, saya sudah lebih dari 3 tahun nonaktif di Hanura," ujar Yuddy, Rabu (13/2/2018).
Baca Juga
Yuddy mengungkapkan, kembalinya dia ke Golkar didasari beberapa alasan, salah satunya keinginan dia untuk mengembangkan karirnya di dunia politik. Selain itu, keyakinan terhadap sosok Airlangga Hartarto, yang dianggap mampu membawa perubahan Golkar ke arah yang lebih baik.
Advertisement
"Keyakinan saya, dibawah Pak Airlangga, Golkar akan jadi partai besar dan pemenang pemilu, karena dia konsisten, integritas menjalankan amanat bagi kepentingan orang banyak dan konsisten membawa Golkar dengan doktrin karya kekaryaannya," ucap Yuddy.
Sebelum kembali ke Golkar, Yuddy Chrisnandi mengaku sudah berpamitan dengan Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto.
"Setelah bertemu Pak Wiranto dan pamit kepada beliau kemarin, saya sudah lapor dan berpamitan untuk kembali ke Golkar," ucap Yuddy.
Yuddy mengungkapkan, permohonannya untuk mundur dari Hanura telah direstui oleh Wiranto. Wiranto, kata Yuddy, juga telah memaklumi alasan dirinya pindah ke Golkar.
"Saya sampaikan Alasannya, dan beliau menghargai alasan saya. Beliau mempersilahkan, dan memberi lampu hijau. Dan saya meyakini, tugas membantu pak Wiranto sudah selesai, karena beliau tidak lagi jadi ketum Hanura," ucap dia.
Konsultasi ke JK
Yuddy juga sempat berkonsultasi dengan politikus Golkar untuk memantapkan diri pindah ke partai tersebut. Tak lupa, ia juga bertemu politikus senior Golkar, Jusuf Kalla (JK).
Setelah berkomunikasi dengan sahabat-sahabat di Golkar dan berkonsultasi dengan Pak Jusuf Kalla, maka dorongan batin untuk kembali semakin kuat dan meyakinkan saya untuk kembali ke Golkar," terangnya.
Yuddy pernah berjanji akan kembali ke Golkar jika Airlangga Hartarto terpilih menjadi ketum. Ia sudah menepati janjinya.
"Saat sebelum Munas Golkar yang memilih Setya Novanto sebagai Ketum Golkar, saat saya menjabat MenPAN, bertemu Airlangga Hartarto yang mengetahui saya nonaktif dari Hanura, mengajak kembali ke Golkar," jelas Yuddy.
"Saya jawab 'nanti saja jika suatu saat Airlangga Hartarto menjadi Ketum Golkar'. Saya tidak menyangka Airlangga Hartarto terpilih lebih cepat dari yang saya perkirakan. Dan saya harus konsisten dengan janji saya," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement