Menko Airlangga: Indonesia Tingkatkan Pembelian Komoditas Utama AS seperti Migas dan Pertanian

Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang aktif menjalin komunikasi dengan AS sejak pengumuman tarif diberlakukan. Pemerintah AS pun menilai perkembangan diskusi dengan Indonesia berlangsung cepat dan produktif.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 25 Apr 2025, 12:07 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 10:45 WIB
Menko Airlangga di AS
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent di Washington, DC. (Dok Kemenko Perekonomian)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) dalam merespons kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Donald Trump pada awal April 2025. Salah satu langkah penting diambil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Washington, DC, Kamis (24/4/2025) waktu setempat.

Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian dialog intensif antara Indonesia dan AS, dengan Menko Airlangga bertindak sebagai Ketua Delegasi RI sekaligus Koordinator Perundingan terkait kebijakan tarif tersebut.

Dalam pertemuan itu, Scott Bessent menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan konstruktif dari Pemerintah Indonesia. Ia menyoroti surat resmi dari Menko Airlangga sebagai langkah awal yang positif dalam membangun dialog strategis antar kedua negara.

"Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” ujar Bessent.

Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang aktif menjalin komunikasi dengan AS sejak pengumuman tarif diberlakukan. Pemerintah AS pun menilai perkembangan diskusi dengan Indonesia berlangsung cepat dan produktif.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga kembali menegaskan posisi Indonesia seperti yang telah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya dengan USTR dan Departemen Perdagangan AS. Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya mendukung perdagangan yang adil dan seimbang.

“Kami akan meningkatkan pembelian beberapa komoditas utama dari AS seperti migas dan produk pertanian,” jelas Airlangga.

 

Deregulasi

Menko Airlangga di AS
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent di Washington, DC. (Dok Kemenko Perekonomian) ... Selengkapnya

Tak hanya itu, Indonesia juga tengah menyiapkan sejumlah kebijakan deregulasi, termasuk pelonggaran perizinan impor, revisi kuota, serta penyesuaian aturan TKDN. Selain itu, kerja sama dalam sektor mineral kritis, ekonomi digital, dan bidang keuangan juga menjadi fokus pembahasan.

Indonesia menegaskan sikapnya sebagai mitra dagang yang terbuka dan bersahabat bagi AS maupun negara lainnya.

Demi mempercepat proses negosiasi, Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman non-disclosure agreement (NDA) dengan USTR pada 23 April 2025. Dengan ini, diharapkan tahap pembahasan teknis bisa dimulai dan diselesaikan dalam kurun waktu 60 hari.

“Kami ingin proses negosiasi segera berjalan agar tercipta kepastian bagi dunia usaha,” tegas Menko Airlangga.

 

Kerja Sama Forum Global

Selain isu tarif, kedua belah pihak juga membahas kerja sama di forum global, termasuk G20 yang akan dipimpin AS pada 2026. Pemerintah AS juga menyatakan dukungannya terhadap proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang dinilai penting untuk mendorong reformasi dan deregulasi ekonomi nasional.

Menko Airlangga hadir dalam pertemuan ini bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Marie Elka Pangestu, serta sejumlah pejabat tinggi dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Keuangan. Delegasi RI juga didampingi oleh perwakilan KBRI Washington, DC.

Infografis Barang Indonesia Masuk AS Kena Tarif Trump 32%.
Infografis Barang Indonesia Masuk AS Kena Tarif Trump 32%. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya