Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi hendaknya mampu berperan mewadahi para pengusaha muda Indonesia. Himpunan yang memiliki SDM ini sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan semangat dan kemampuan wirausaha masyarakat.
“Kelak dengan adanya Undang-Undang tentang Kewirausahaan Nasional, diharapkan pertumbuhan dan perkembagan wirausaha akan semakin cepat dan mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi," jelas Ketua DPR Bambang Soesatyo saat pembukaan Rakernas Hipmidi Tangerang, Rabu 7 Maret 2018.
Baca Juga
Pria yang disapa Bamsoet ini mengaku prihatin dengan jumlah wirausaha di Indonesia yang hanya berkisar 3 persen. Untuk itu, ia meminta semua pihak, terutama Hipmi untuk mengoptimalkan fungsi kewirausahaan sebagai gerakan ekonomi rakyat.
Advertisement
Dengan peran serta berbagai pihak diyakininya akan meningkatkan rasio wirausaha Indonesia yang saat ini persentasenya masih sangat rendah.
"Secara persentase, jumlah wirausaha di negara kita hanya sekitar 3 persen. Kalah dari negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang sudah di atas 4 persen," ujar Bamsoet.
Dalam kesempatan yang sama Bamsoet menuturkan banyak persoalan yang menyebabkan rendahnya angka wirausaha. Beberapa faktor itu dalah pola pikir masyarakat untuk lebih mencari pekerjaan, rendahnya kapasitas SDM pelaku wirausaha, regulasi yang belum mampu mengatasi persoalan sehingga menghambat perkembangan dunia wirausaha serta kendala dalam mengakses modal.
"Permasalahan ini merupakan PR kita bersama. Pihak pemerintah dan masyarakat, terutama pengusaha perlu duduk bersama untuk mencari solusi bagi permasalahan yang ada," kata Bamsoet.
Saksikan video pilihan berikut ini:
RUU Jawab Tantangan Ekonomi
Mantan ketua Komisi III ini mengungkapkan kelahiran RUU Kewirausahaan Nasional yang telah masuk Prolegnas DPR merupakan kunci strategis dalam menurunkan angka kemiskinan. RUU ini sekaligus menjawab tantangan perekonomian dunia yang didominasi sistem kapitalisme dan liberalisme.
"RUU Kewirausahaan Nasional akan menjadi penyeimbang antara kepentingan pasar yang berorientasi modal dengan kebutuhan sosial yang berspektif keadilan," ujar Bamsoet.
Selain dibuka Presiden Joko Widodo, Rakernas HIPMI turut dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua DPD Oesman Sapta, serta Kapolri Tito Karnavian.
Advertisement