Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menggelar Ujian Nasional (UN) tahun 2018 pada April mendatang. UN akan diikuti 8,1 juta peserta didik dan 96 ribu satuan pendidikan.
"Sebanyak 78 persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK). Jumlah peserta UNBK tahun ini meningkat signifikan dari penyelenggaraan tahun lalu," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, seperti dikutip dari kemdikbud.go.id, Jumat (16/3/2018).
Tercatat sebanyak 6.293.552 peserta didik siap mengikuti UNBK. Jumlah ini meningkat signifikan, mencapai 166 persen dari tahun sebelumnya, yang mencapai 3,7 juta peserta.
Advertisement
Untuk jenjang SMK, ujian nasional akan dimulai pada 2 sampai 5 April 2018. Jenjang SMA/Madrasah Aliyah (MA) diselenggarakan pada 9 sampai 12 April 2018.
Sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan, dapat mengikuti UN susulan pada tanggal 17 dan 18 April 2018.
Pada jenjang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada 23 sampai 26 April 2018. Sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada 8 dan 9 Mei 2018.
Untuk pendidikan kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada 27, 28, atau 29, 30 April dan 2 Mei 2018. Sedangkan untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan pada 4, 5, 6, dan 7 Mei 2018. Ujian Nasional susulan untuk program Paket B dan Paket C akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 Mei 2018.
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menambahkan, UNBK telah terbukti efektif meningkatkan indek integritas dalam pelaksanaan UN. Tantangan berikutnya adalah meningkatkan prestasi dan capaian dalam UN.
Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA/sederajat.
Tahun ini, sertifikat hasil UNÂ (SHUN) menggunakan digital signature, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan, menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Provinsi yang Siap UNBK
Provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.
Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di antaranya DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada penyelenggaraan UN tahun 2018 ini terdapat sekitar 22 persen peserta didik yang melaksanakan UN berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Saat ini, proses distribusi naskah UN ke provinsi dan penggandaan naskah telah mencapai 100 persen untuk jenjang SMA/MA sederajat. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs sederajat mencapai 19 persen berdasarkan data per 9 Maret 2018.
Advertisement