PT KAI Targetkan Evakuasi Kereta Api Sancaka Selesai Hari Ini

Saat ini, polisi sudah mengamankan pengemudi truk tronton yang diduga sebagai penyebab kecelakaan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 07 Apr 2018, 13:55 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2018, 13:55 WIB

Patroli, Ngawi - Hingga Sabtu pagi, 7 April 2018, proses evakuasi terhadap bangkai lokomotif Kereta Api Sancaka yang mengalami kecelakaan di rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, masih berlangsung. Kereta yang anjlok disingkirkan menggunakan alat berat crane.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Sabtu (7/4/2018), truk tronton pengangkut bantalan rel yang ringsek, masih berada di lokasi. Begitu juga dengan mobil minibus yang ditabrak kereta api tersebut.

PT KAI Daops tujuh menargetkan evakuasi akan selesai hari ini, sehingga jalur kereta bisa kembali normal nanti sore. Saat ini, polisi sudah mengamankan pengemudi truk tronton yang diduga sebagai penyebab kecelakaan.

"Hasil olah TKP sementara, kecelakaan ini diduga berawal dari mogoknya truk tronton di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Dan ini merupakan bukan jalan umum, akhirnya kereta menabrak truk tronton itu," kata Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu.

Isak tangis haru bercampur lega mewarnai saat pertemuan para penumpang kereta Sancaka dengan keluarga mereka di Stasiun Gubeng, Surabaya. Sebagian penumpang mengalami luka ringan terkena pecahan kaca dan sebagian juga masih merasakan trauma.

Menurut para penumpang, mereka kebingungan karena sempat terlunta-lunta. Mereka terpaksa harus berjalan 400 meter menuju jalan tol yang belum beroperasi untuk dievakuasi truk milik Polres Ngawi menuju stasiun terdekat.

Para penumpang yang ingin mengembalikan tiket kereta juga sempat beradu mulut dengan petugas pelayanan di Stasiun Kereta Api Gubeng. Pihak PT KAI sebelumnya sudah menjanjikan akan mengembalikan tiket 100 persen. Namun, nyatanya penumpang hanya mendapatkan 50 persen saja dari harga pembelian tiket.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya