Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya di tengah kota, pesisir pantai Jakarta, jadi lahan mengais rejeki. Para nelayan menjajakan ikan hasil tangkapannya, usai menghabiskan malam dengan melaut di perairan teluk Jakarta.
Salah satu hasil laut yang menjadi incaran adalah kerang hijau. Selain mudah diternakkan, permintaan kerang hijau yang tinggi jadi pemicunya. Rumah makan yang mengolah kerang semakin menjamur.
Baca Juga
Tingginya permintaan konsumen akan kerang hijau itu, membuat nelayan yang tinggal di pesisir pantai di Jakarta kewalahan.
Advertisement
Imbasnya, anak-anak dibawah umur dipekerjakan untuk mengupas dan merebus kerang hasil tangkapan nelayan. Umumnya. anak yang bekerja ini masih duduk di bangku sekolah dasar hingga remaja.
Usia anak-anak yang menjadi buruh pengupas kerang masih usia sekolah. Fokus mereka terpecah, bagi yang masih bersekolah. Beban menafkahi keluarga ada di pundak mereka.
Pelabuhan Muara Angke, disini cukup banyak warga yang menggantungkan hidupnya dengan menjala hasil laut. Namun bagi sejumlah nelayan, hasil turun ke laut belum mampu menopang kehidupan mereka
Kondisi anak yang terkesploitasi bekerja di usia sekolah ini mengundang keprihatinan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersikap, atas nasib kurang beruntung dari para pekerja anak.