Polisi Buru Aktor Pemicu Tindakan Intimidatif di CFD Thamrin

Argo mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait siapa pemicu adanya dugaan intimidasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 22:18 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 22:18 WIB
Susi Ferawati melaporkan intimidasi yang diterimanya di CFD (Ronald/Merdeka.com)
Susi Ferawati melaporkan intimidasi yang diterimanya di CFD (Ronald/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dua korban dugaan intimidasi pada acara Car Free Day (CFD) telah membuat laporan polisi di Mapolda Metro Jaya. Mereka bernama Susi Ferawati, dan Stedi Repki Watung. Keduanya mengaku menerima perlakuan tak menyenangkan saat mengenakan kaus #DiaSibukKerja oleh massa #2019GantiPresiden saat CFD, Minggu, 29 April 2018 lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait siapa pemicu adanya dugaan intimidasi tersebut.

"Kita tunggu saja penyidik sedang bekerja yah, siapa-siapa saja yang melakukan intimidasi itu," kata Argo saat ditemui Merdeka.com di ruang kerjanya, Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/5/2018)..

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengaku tak mempermasalahkan jika kepolisian mengusut kasus intimidasi ibu berkaos #DiaSibukKerja yang di dilakukan oleh kelompok #2019GantiPresiden di Car Free Day. Namun, Andre curiga kejadian tersebut sudah terencana.

"Silahkan proses hukum, jika memang ada unsur pidana. Tapi kita lihat di berbagai media sosial yang mengintimidasi itu orang yang bertopi, itu terlihat seperti mendukung Pak Jokowi," kata Andre kepada merdeka.com, Rabu (2/4).

 

Curiga Pendukung Jokowi

Relawan pendukung Jokowi menyatakan sikap terkait intimidasi di CFD
Relawan pendukung Jokowi menyatakan sikap terkait intimidasi di CFD

Dia curiga pria yang mengintimidasi merupakan pendukung Jokowi yang memprovokasi. Jika kejadian ini diusut, Andre minta penegak hukum berlaku adil.

"Bayangin pendukung tagar 2019 Ganti Presiden lagi kumpul nih, tiba tiba ada orang datang, kan aneh tiba-tiba dia datang, sendirian, bawa anak, tiba tiba ada yang marah-marah kan, coba perhatiin di media sosial hari ini, yang marah marah itu dulu di kubu mana? di kubu Jokowi kan, maka itu disusupi, tapi polisi silakan proses hukum tapi harus berkeadilan," ujarnya.

Andre juga menegaskan, kepolisian wajib mengusut kasus lain contohnya kasus pembagian sembako yang menyebabkan dua orang meninggal. Dia melihat, pengusutan kejadian Car Free Day hanya untuk mengalihkan isu peristiwa di Monas.

"Proses hukum juga yang dua orang mati di Monas, yang orangtuanya jelas bilang anak saya terinjak injak, tanya panitianya dong, terkesan indikasi mendekati kekuasaan itu di proses hukum juga, kan kenyataan kasus ini digoreng (Car Free Day) ditutupi untuk menutupi yang di Monas," tuturnya.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya