Vandalisme Juga Kotori Jalan Menteng Raya

Sepanjang pedestarian di Jalan RP Soeroso hingga Jalan Menteng Raya terlihat coretan vandalisme.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Mei 2018, 13:04 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 13:04 WIB
Vandalisme
Coretan vandalisme hiasi ruang publik. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang pedestarian di Jalan RP Soeroso hingga Jalan Menteng Raya terlihat coretan  vandalisme. Coretan itu huruf A dalam lingkaran, atau terkadang hurufnya disilang.

Pantuan di lokasi, Kamis (3/5/2018) di Jalan RP Soeroso simbol vandalisme itu dicoretkan pada trotoar dan tong sampah. Di mana letaknya dekat dengan kantor DPP Partai Nasdem.

Jalan ke depan lagi, simbol anarki kembali menghias. Tepatnya di lampu merah Cikini. Bahkan setelah masuk di jalan Menteng Raya, tepat di jalannya ada simbol tersebut, yang cukup besar.

Bahkan di halte Kolese Kanisius, masih dihiasi simbol tersebut. Tak tanggung-tanggung jumlahnya 3 buah. Selain itu ada juga di tembok kantor Kementerian Pertahanan Perwakilan Pelaksana Tugas Pokok Provinsi DKI Jakarta.

Saat dikonfirmasi soal simbol tersebut, Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal tak mengetahui adanya coretan vandalisme tersebut. Dia hanya meminta ditanyakan kepada pihak Kelurahan.

"Mohon tanya Kelurahan," ucap Yusmada kepada Liputan6.com, Kamis (3/5/2018).

Namun, dia memberikan beberapa foto di wilayah di seputaran Menteng, tepatnya di jembatan Kali Gersik, Jalan Cik Ditiro, yang sudah di cat oleh petugas Sudin Bina Marga.

 

Tak Ada Toleransi

Vandalisme
Coretan vandalisme hiasi ruang publik. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Wakli Gubernur DKI Sandiaga Uno sempat berkomentar tentang coretan vandalisme di Underpass Mantraman. Ia mengatakan tidak menolerir oknum warga yang melakukan vandalisme.

"Tidak bisa ditolerir," katanya.

Kata anarki atau anarkisme berasal dari bahasa Yunani, anarkos, yang berarti tanpa penguasa. Konsep ini mengemuka awalnya disampaikan Pierre-Joseph Proudhon, filsuf Prancis ternama abad ke-19.

Pemikiran Proudhon dilanjutkan oleh intelektual asal Rusia Mikhail Alexandrovich Bakunin. Titik berat pemikiran Bakunin ada pada konsep anarko-sindikalisme.

Dimana serikat pekerja yang dipimpin para anarkis, memperjuangkan kebebasan lebih besar bagi diri mereka sendiri. Bakunin percaya bahwa anarki hanya dimungkinkan melalui sebuah revolusi yang menghancurkan seluruh institusi yang ada. Bahkan dialah yang disebut sebagai bapak anarkisme.

Istilah anarki atau anarkisme sendiri dewasa ini sering dikaitkan dengan tindak kekerasan. Yang sebenarnya mengacu pada tindakan vandalisme ataupun chaos.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya