Mendes Eko Sebut Tak Ada Desa Tertinggal di Bali

Menurutnya berbagai upaya dilakukan untuk mengentaskan desa tertinggal di Bali.

oleh Muhammad Ali diperbarui 08 Mei 2018, 03:46 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 03:46 WIB
Mendes Eko
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Program dana desa yang gelontorkan pemerintah pusat pada 2015 sangat berdampak besar pada pengentasan desa tertinggal menjadi desa berkembang dan mandiri. Salah satunya di Provinsi Bali yang penanganan desa tertinggalnya sudah tuntas.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyampaikan berdasarkan laporan yang diterima terdapat sekitar 636 desa di Bali dengan rincian sebanyak 100 desa mandiri dan 536 desa berkembang. Sehingga tidak ada lagi desa tertinggal di provinsi Bali.

"Dari laporan yang saya dapat, di Bali sudah tidak ada desa tertinggal. Jadi sejak adanya dana desa 3 tahun ini, desa tertinggal di Bali sudah tidak ada," kata Eko saat melakukan kunjungan ke Bali pada Senin (7/5).

Menurutnya berbagai upaya dilakukan untuk mengentaskan desa tertinggal di Bali. Salah satunya dengan mengarahkan pada program produk unggulan kawasan pedesaan (Prukades) dengan mengarahkan untuk membangun desa-desa wisata.

"Di Bali ini memang dilihat dari potensi alamnya sudah jadi wisata. Jadi banyak dana desanya sama program prukadesnya kita arahkan membangun desa-desa wisata. Sekarang sejumlah homestay yang dibangun dengan anggaran dana desa sudah bisa bersaing dengan hotel bintang 3 dan bintang 4 dan itu disukai oleh turis dari mancanegara karena bisa merasakan hidup di tengah masyarakat pedesaan," jelas Mendes Eko.

Lebih lanjut, dia menyampaikan program prukades yang diarahkam dalam penggunaan dana desa tidak hanya dari pertanian maupun perikanan saja. Namun, pariwisata juga digencarkan.

"Untuk wisata, itu mesti terintegrasi. Jadi kita bekerja sama dengan kementerian pariwisata dan pengusaha-pengusaha wisata supaya misalnya homestay yang dibangun dengan menggunakan dana desa di link-an, agar masyarakat yang membangun homestay tidak kesulitan mencari pemasarannya," jelas Mendes Eko.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya