Liputan6.com, Jakarta - Pameran seni kontemporer berskala internasional hadir di Indonesia. Bermula dari sebuah bentuk titik, jaring, dan buah labu dapat menjadi sebuah karya yang luar biasa. Karya seni Yayoi Kusama asal Jepang ini dapat Anda saksikan sejak Mei hngga September mendatang.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (8/5/2018), Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara atau yang biasa kita kenal dengan Museum Macan siap menghadirkan pameran megah untuk penikmat seni di Indonesia.
Tidak main-main, pameran kedua Museum Macan ini adalah tribut untuk Yayoi Kusama, seorang seniman asal Jepang. Menariknya, Yayoi Kusama adalah seorang nenek berusia hampir 90 tahun yang mengidap gangguan jiwa. Namun, karyanya sudah diburu kolektor seni kelas dunia.
Advertisement
Pameran seni bertajuk Yayoi Kusama: Life is The Heart of A Rainbow ini menampilkan karya-karya yang dibuat dalam jangka waktu 70 tahun sejak Yayoi Kusama masih remaja.
Karya pertama yang dapat dinikmati pengunjung saat masuk ke Museum Macan ini adalah bunga tulip dan labu. Dahulunya, Yayoi saat kecil berimajinasi bahwa labu bisa berbicara dan berinteraksi dengan manusia.
"Sebenarnya itu adalah bagaimana dia (Yayoi) melihat dunia. Jadi ada sebuah veil yang menutupi mata dia dan dia melihat dunia itu dari titik-titik jaring ini," kata Chairman Yayasan Museum Macan Venesa Kusumo.
Infinity Net atau jaring tak hingga juga tidak kalah menariknya. Jaring-jaring berupa warna diletakan dalam kanvas sehingga dapat menyembunyikan awal dan akhir proses lukisan.
Banyak ide unik yang ditemui di sini, seperti bentuk putik bunya dari warna titik-titik. Ada juga infinity room. Ruangan yang besarnya hanya 1,5 meter persegi ini, jika dilihat ke dalam ternyata begitu luas seolah ruang tak hingga. Objek labunya juga seperti berada dimana-mana.
Keterbatasan mental Yayoi Kusama terbukti tidak membatasi ruang seseorang untuk berkarya. Pameran ini berlangsung mulai 12 Mei sampai 9 September 2018.