Kapolri: Bom Surabaya Mirip 'Mother of Satan' yang Dipakai ISIS di Suriah dan Irak

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada kaitan antara pelaku pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ciri ini terlihat dari material bom yang dirakit oleh para teroris.

oleh Andry Haryanto diperbarui 14 Mei 2018, 12:33 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 12:33 WIB
Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya
Aparat kepolisian menutup jalan menuju Polrestabes Surabaya setelah serangan bom bunuh diri di Jawa Timur, Senin (14/5). Diduga, pelaku seorang pria dan wanita yang berboncengan dengan sepeda motor dan membawa seorang anak kecil (AP/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada kaitan antara pelaku pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ciri ini terlihat dari material bom yang dirakit oleh para teroris.

"Kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) ini, khususnya cabang Surabaya, mereka membuat bom dan kita lihat sementara ditemukan Puslabfor bahan peledaknya TATP (triacetone triperoxide). Ini bahan peledak yang sangat terkenal di kelompok ISIS di Suriah dan Irak, dengan julukan 'mother of satan' tapi diramu sedemikian rupa," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).

Para teroris itu membuat bom pipa dalam serangan membabi buta di tiga gereja di Surabaya; Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.

Pagi tadi, Markas Polrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri sekitar pukul 08.50 WIB. Empat orang yang menggunakan sepeda motor sekaligus pelaku pengeboman tewas dalam serangan tersebut. 

Tito menyebut, motif dari serangan teroris tersebut karena adanya perintah ISIS sentral.

"Kemungkinan motifnya serangan ini karena adanya instruksi dari ISIS sentral, mereka terdesak dan memerintahkan sel lainnya untuk bergerak. Selain di Surabaya, ada serangan juga di Paris, satu pelaku menggunakan pisau tertembak mati oleh polisi," ujar Tito di Surabaya, Senin (14/5/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya