Puan Maharani: Revisi UU Terorisme Sudah Tidak Ada Kendala

Puan Maharani menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan DPR untuk menyelesaikan sesegera mungkin revisi UU Terorisme.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 15 Mei 2018, 04:06 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 04:06 WIB
Menko Bidang PMK Puan Maharani saat konferensi pers usai menerima kunjungan Utusan PBB Bidang Ekonomi Inklusi Ratu Maxima dari Belanda (Liputan6.com/Rizki Akbar Hasan)
Menko Bidang PMK Puan Maharani saat konferensi pers usai menerima kunjungan Utusan PBB Bidang Ekonomi Inklusi Ratu Maxima dari Belanda (Liputan6.com/Rizki Akbar Hasan)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan RI (Kemenko PMK) Puan Maharani menyatakan, partai pendukung pemerintah telah sepakat atas hal-hal terkait penyelesaian segera revisi Undang-Undang Terorisme, yang hingga kini masih digodok di DPR.

Menurut Puan, Senin pagi, 14 Mei 2018, pihaknya telah berkkoordinasi dengan Menko Polhukam Wiranto untuk penyelesaian revisi UU Terorisme itu.

"Untuk partai pendukung pemerintah Insyaallah kita semua sudah sepakat, sudah tidak ada kendalanya," ujar Puan di kompleks Jakabaring Sport Center, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/5/2018).

Dia menyatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan DPR untuk menyelesaikan sesegera mungkin revisi UU Terorisme.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penting bagi Indonesia

Rapat Pansus RUU Terorisme Digelar Terbuka
Suasana Rapat Pansus Revisi UU Terorisme di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5). Rapat membahas Revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Anti-Terorisme) secara substantif. (Liputan6/Johan Tallo)

Puan menuturkan, penyelesaian revisi UU Teroris menjadi satu hal penting bagi Indonesia. Karena UU itu nantinya akan menjadi payung hukum bagi penindakan atau pengantisipasian terorisme.

"Ini sudah menjadi satu hal yang sangat penting, agar jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti sekarang ini. Ini untuk Indonesia," tutur Puan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya