Arif Wibowo dan Khatibul Umam Kompak Mengaku Tak Kenal Keponakan Setnov

Dalam dakwaan dua mantan pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman dan Sugiharto, nama Arif Wibowo disebut kecipratan dana e-KTP sebesar USD 108 ribu, sementara Khatibul Umam USD 400 ribu.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 04 Jun 2018, 17:34 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 17:34 WIB
Kasus e-KTP
Anggota Komisi II DPR Arif Wibowo menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/7). Arif Wibowo diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Arif Wibowo dan Politikus Demokrat Khatibul Umam Wiranu kompak mengaku tak kenal Irvanto Hendra Pambudi. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Irvanto yang merupakan keponakan Setya Novanto.

"Enggak kenal (Irvanto)," ujar Arif Wibowo usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018).

Arif mengaku tak pernah melihat Irvanto mondar mandi di Kompleks DPR RI saat pengadaan e-KTP masih bergulir. Bahkan Arif juga mengaku tak tahu soal uang yang dibagi-bagikan Irvanto kepada beberapa anggota DPR periode 2009-2014.

"Enggak tahu saya. Tanya saja penyidik," kata dia.

Serupa dengan Arif Wibowo, Khatibul Umam juga mengaku tak kenal Irvanto. Khatibul mengaku tak pernah melihat Irvanto di Kompleks Parlemen.

"Enggak pernah," kata Khatibul.

Lantaran dirinya mengaku tak kenal Irvanto, menurut dia penyidik tidak banyak meminta konfirmasi kepadanya terkait e-KTP. Pemeriksaan hanya sebatas data pribadi dirinya.

"Cuma ditanya kenal atau tidak, kalau tidak kenal kan tidak dikonfirmasi lagi. Pertanyaan lain kan sudah pernah ditanyain di sini. Jadi enggak ada pertanyaan lain," kata dia.

Dalam dakwaan dua mantan pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman dan Sugiharto, nama Arif Wibowo disebut kecipratan dana e-KTP sebesar USD 108 ribu, sementara Khatibul Umam USD 400 ribu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya