Perbandingan Pelayanan Bandara Soetta 2016 dan 2018 Versi Ombudsman

Adrianus menyebut peningkatan pelayanan cukup signifikan terlihat di pusat informasi. Kini penumpang bisa menanyakan banyak hal melalui pusat informasi ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2018, 14:34 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2018, 14:34 WIB
Ombudsman sidak di Bandara Soekarno Hatta
Ombudsman sidak di Bandara Soekarno Hatta (Merdeka.com/ Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Komisoner Ombudsman RI, Adrianus Meliala membandingkan pelayanan publik di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang saat arus mudik dan balik tahun ini dengan dua tahun lalu. Ia menilai dan mengapresiasi pelayanan tahun 2018 ini jauh lebih meningkat dibanding 2016 lalu.

"Kami dari Ombudsman RI pernah datang ke lokasi ini dua tahun lalu, pada tahun 2016. Dibandingkan dengan apa yang kami lihat dua tahun lalu, ada beberapa perubahan dan itu kami apresiasi," jelasnya saat melaksanakan sidak di Terminal 1 Bandara Soetta, Selasa (19/6).

Adrianus menyebut peningkatan pelayanan cukup signifikan terlihat di pusat informasi. Kini penumpang bisa menanyakan banyak hal melalui pusat informasi ini.

"Pada waktu dua tahun lalu, kami bertanya kepada petugas informasi di situ, dia hanya bisa menjawab satu hal, yakni tentang lost and found," ujarnya.

"Tapi sekarang, tadi kami mengecek, di situ dia bisa menjawab semuanya," lanjutnya.

Pihaknya juga mengecek di dalam pusat informasi telah dilengkapi panel monitor. Sehingga petugas bisa menjawab banyak hal terkait pertanyaan dan keluhan penumpang.

"Saya pikir itu baik sekali karena membuat masyarakat yang bertanya, yang membutuhkan keterangan, kemudian bisa sekali datang," ujarnya.

Laporan dan Keluhan

Kondisi posko terpadu juga tahun ini cukup baik dibandingkan 2016 lalu. Mantan Anggota Kompolnas ini mengatakan dua tahun lalu posko terpadu masih berupa tenda-tenda.

"Sekarang sudah permanen," ujarnya.

Perbaikan ini menurutnya karena Angkasa Pura (AP) bersinergi baik dengan pemangku kebijakan lainnya. "Yang namanya kerja sinergi dengan stakeholders itu kan ada sesuatu hal yang baik," kata Adrianus.

Di sisi lain ia mengkritik posko kepolisian yang masih menggunakan

kertas manual untuk mencatat laporan atau keluhan dari masyarakat. Kebiasaan ini menurutnya ketinggalan zaman.

"Di kepolisiannya, masih dengan model kertas-kertas manual. Hari ini masih pakai kertas manual, masih pakai flip-flip chart yang sebenarnya menurut saya sudah ketinggalan zaman dibandingkan dengan teman-teman yang lain yang sudah berbasis IT," tutupnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya