Bamsoet Puji Kinerja TNI-Polri Jadikan Pilkada Aman dan Damai

Hal yang harus menjadi perhatian adalah mengawal distribusi surat suara hasil coblosan dari tempat pemungutan suara (TPS).

oleh Andrie Harianto diperbarui 29 Jun 2018, 01:19 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 01:19 WIB
Polisi meninggal dunia saat menjaga TPS
Prosesi pemakaman Aiptu Mulioto di Madiun. Ia meninggal dunia saat menjaga TPS Pilkada Serentak 2018 di Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. (Humas Polrestabes Surabaya untuk JawaPos.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo memuji kinerja penyelenggara pemilu yang telah berhasil menggelar Pilkada Serentak di 171 daerah, Rabu 27 Juni 2018. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, juga memuji kinerja Polri dan TNI yang menjaga Pilkada Serentak 2018 berjalan aman, tertib dan damai.

"Seluruh masyarakat pemilik suara di Pilkada 2018 telah menggunakan hak pilih mereka. Kinerja jajaran kepolisian dan TNI juga membuat penyelenggaraan Pilkada Serentak berjalan aman dan lancar," ujar Bamsoet melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (28/6/2018).

Meski demikian, dia mengimbau jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat atupun daerah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panwaslu yang menggelar pilkada untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya.

Hal yang harus menjadi perhatian adalah mengawal distribusi surat suara hasil coblosan dari tempat pemungutan suara (TPS).

"Ini demi menghasilkan pilkada yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah," kata Bamsoet.

Selain itu, dia juga meminta KPU bergerak cekatan menyelenggarakan pilkada di daerah-daerah yang belum sempat menggelar pemungutan suara. Salah satunya adalah Kabupaten Nduga dan Pinai di Papua.

Namun, Bamsoet juga punya catatan tentang hal yang mengganggu kualitas pilkada. Antara lain insiden kekerasan yang dialami petugas panwas di TPS di wilayah Desa Timur Janjang, Kecamatan Kangayan, Sumenep, Jawa Timur, serta perusakan TPS di Tulang Bawang Udik, Lampung.

"Mendorong Bawaslu, Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah dan Polri untuk menindaklanjuti insiden kekerasan itu," ujarnya.

Dia juga menyoroti masih adanya dugaan money politics dan bentuk kecurangan lainnya pada sejumlah pilkada. Antara lain di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Termasuk adanya sejumlah dugaan pelanggaran surat suara telah dicoblos di Kabupaten Jayawijaya, Papua," katanya.

Selain itu, Bamsoet juga meminta KPU, KPUD dan Bawaslu bersama dengan kepolisian untuk terus menyelidiki hilangnya 2.467 surat suara menjelang pencoblosan untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon di Desa Danamulya, Kecamatan Plumbon.

Meski pemungutan suara Kabupaten Cirebon sudah terlaksana dengan menggunakan surat suara cadangan, hilangnya ribuan surat suara itu harus diungkap.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya