2 Pekan Harga Ayam dan Telur Naik, Pedagang Keluhkan Penjualan Menurun

Sudah dua pekan penjualan daging ayam potong menurun drastis.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 19 Jul 2018, 20:36 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 20:36 WIB

Liputan6.com, Cimahi - Hampir dua pekan harga daging ayam potong dan telur ayam naik. Transaksi pembelian sepi penghasilan pedagang pun menurun.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (19/7/2018), daging ayam potong di sejumlah kios pedagang di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, masih menumpuk. Sudah dua pekan penjualan daging ayam potong menurun drastis.

Harga yang mahal menjadi penyebab saat ini harga ayam potong Rp 42 ribu per kilogram.

"Kami merasa penjualan sepi karena harga terlalu tinggi, pembeli juga berkurang," kata pedagang ayam potong, Enung.

Hal yang sama terjadi pada penjualan telur ayam. Saat ini, telur ayam di Pasar Atas Baru dijual seharga Rp 30 ribu. Tingginya harga jual telur membuat pedagang merugi.

"Omzet berkurang drastis 30 persen lah," ujar pedagang telur ayam Atep.

Sementara itu, di los daging Pasar Cokro Kembang, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, tidak ada pedagang daging yang berjualan. Hanya ada seorang pedagang daging ayam potong saja yang berdagang.

Kondisi ini terjadi sejak lebaran usai saat kondisi harga daging tidak stabil dan cenderung tinggi, sehingga membuat pembeli enggan mengkonsumsi daging.

Para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi harga agar mereka kembali bisa berdagang. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya