Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat gempa 6,4 SR yang menguncang Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu pagi, terus bertambah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, berdasarkan laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak.
Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Di kawasan ini terdapat 10 orang meninggal, yakni yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwati (30), Ina Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8) dan Hajratul (8).
Advertisement
Selain itu, 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan.
"Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan masih dilakukan,' ujar Sutopo melalui pesan tertulis, Minggu (29/2/2018).Â
Di Kabupaten Lombok Utara jumlah korban meningga terdapat 4 orang. Mereka adalah Juniarto (8), Rusdin (34), Sandi (20), dan Nutranep (13).
Sementara, 38 orang luka berat yaitu 12 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar.
Data sementara kerusakan rumah, terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan. Sebanyak 6.237 KK terdampak gempa.
Evakuasi Pendaki
Sutopo menambahkan, evakuasi pendaki di Gunung Rinjani juga masih dilakukan. Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.
Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan.Â
Gempa susulan terus terjadi di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa. Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan. Gempanya dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement