Pengungsi Gempa Lombok Kekurangan Air Bersih dan Obat-obatan

Kondisi permukiman pun memprihatinkan. Rumah warga rusak parah akibat gempa masih dibiarkan berserak karena warga masih takut kembali ke rumah.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 30 Jul 2018, 14:21 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 14:21 WIB

Liputan6.com, Lombok Hari kedua pasca gempa mengguncang Pulau Lombok warga masih bertahan di pengungsian. Salah satunya di Desa Sajan, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Kebutuhan pokok seperti obat-obatan, makanan serta air bersih, serba kekurangan.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Senin (30/7/2018), pakaian dan selimut untuk menghangatkan tubuh di tenda pada malam hari juga jumlahnya terbatas. Di kawasan ini sekitar 150 rumah warga rusak.

Dua orang luka berat, sementara 50 lainnya masih dirawat di rumah sakit karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Kondisi permukiman pun memprihatinkan. Rumah warga rusak parah akibat gempa masih dibiarkan berserak karena warga masih takut kembali ke rumah. Warga juga sempat mendirikan tenda darurat secara swadaya, dengan alasan jarak Posko Tagana yang dibangun sangat jauh dari desa mereka.

Warga khawatir tidak ada yang menjaga harta benda bila mengungsi terlalu jauh. (Ridho Insan Putra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya