Liputan6.com, Lombok - Akibat kerusakan pasca-gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk sementara jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup total.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (1/8/2018), data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 1.090 pendaki berhasil dievakuasi. 1.090 pendaki itu terdiri dari 723 orang adalah warga negara asing (WNA) dan 367 WNI.
Dari jumlah tersebut, satu pendaki asal Makassar tewas akibat terkena material longsor saat gempa.
Advertisement
Meski evakuasi telah dihentikan, Rabu siang, relawan gabungan mahasiswa pencinta alam berangkat ke Rinjani untuk melakukan penyisiran di kawasan Danau Segara Anak, Batu Ceper, Goa Susu dan Pelawangan.
Sementara itu, jalur pendakian di Gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan berlaku menyeluruh di tiga jalur pendakian, yakni jalur resmi Pintu Utama Taman Nasional Gunung Rinjani, Bawak Nao Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, serta jalur Torean dan Senaru, Kabupaten Lombok Utara.
Selama penutupan, berbagai perbaikan akan dilakukan, seperti perbaikan sistem evakuasi pendaki dan sistem kuota pendaki.
"Kita ingin cari jalur alternatif untuk evakuasi kalau ada gempa," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK Wiratno.
Selain antisipasi dampak longsor pasca-gempa, rusaknya jalur pendakian serta retakan tanah yang labil membuat pihak Taman Nasional Gunung Rinjani tidak mau ambil risiko. (Muhammad Gustirha Yunas)