Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai jumlah korban yang luka di Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, Lombok Utara. Apalagi paska gempa, banyak hotel di lokasi wisata tersebut rusak parah.
"Kami belum dapat kabar ada korban luka atau tidak. Mengingat beberapa hotel kondisi rusak," kata Sutopo di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Sementara itu, dia menyebutkan terdapat banyak kendala saat ini paska terjadi gempa. Seperti halnya alat berat yabg dibutuhkan sangat terbatas, terdapat tiga jembatan yang putus hingga kurangnya air bersih.
Advertisement
Karena hal itu, Sutopo menyebut pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan pengeboran sumur tanah hingga pendistibusian tanki air kepada masyarakat.
"Jarigan PDAM rusak, air kuning tak dapat dikonsumsi. Apalagi sekarang musim kemarau, jadi kbutuhan air bersih sangat diperlukan," ucapnya.
91 Korban Jiwa
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 91 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok berkekuatan 7 SR. Dari data tersebut tidak ada warga negara asing atau WNA.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (6/8/2018), mengatakan wilayah terparah yang mengalami dampak gempa adalah Lombok Utara.
"72 orang meninggal dunia, 64 orang luka. Lombok Tengah 2 orang meninggal dunia, Lombok Timur 2 orang, Lombok Barat 9 orang, Mataram 4 orang, dan Bali 2 orang," kata Sutopo.
Advertisement