Liputan6.com, Jakarta - Momentum Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto berpelukan di venue Pencak Silat Asian Games 2018 menuai banyak pujian. Salah satunya datang dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Itu luar biasa. Itu menyejukkan Indonesia. Membuat semua para pendukung baik pendukung Jokowi, maupun pendukung Pak Prabowo, sudahlah, kita bersaing secara happy, bersaing secara sehat, bersaing secara menjaga ukhuwah kebersamaan," kata Cak Imin di kediaman Kiai Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis (30/8).
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan, momentum itu menandakan persatuan Indonesia yang harus terus dijaga
Advertisement
"Itu menarik, luar biasa. Menandakan kita satu. NKRI harus kita rawat, kebersamaan harus kita jaga. Indonesia jangan kita ego. Generasi ke depan masih butuh Indonesia ini kokoh, bahkan selama-lamanya," tutur Amran.
Pujian juga datang dari ustaz kondang Yusuf Mansur. Dia kaget sekaligus mengapresiasi momentum saat atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah memeluk Jokowi dan Prabowo bersamaan.
"Saya sampai baper itu. Sampai liat 56 posting di Instagram dan luar biasa Hanif ini. Dipilih Allah untuk mempersatukan," ungkap Ustaz Yusuf.
Dia memuji Hanifa karena berani memeluk Jokowi dan Prabowo. Biasanya, kebanyakan orang hanya cium tangan.
"Siapa orang yang bisa meluk Jokowi dan Prabowo di satu waktu? Siapa coba, saya saja tidak bisa. Kadang-kadang ketemu Pak Jokowi, kadang-kadang ketemu Pak Prabowo, itupun cium tangan. Kurang ajar kita meluk. Dia meluk dua-duanya. Fotonya pas," tutur Ustaz Yusuf.
"Memang namanya Hanif, Hanif itu lurus. Karena lurus enggak niat buat politik, enggak ada niat unjuk pencitraan, akhirnya bagus, keren. Itu sejarah," ucapnya.