Menonton Tradisi Hoyak Tabuik di Pariaman

Meski sempat diguyur hujan, warga tetap antusias menghadiri tradisi yang mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad dalam perang karbala Irak ini.

oleh Mevi Linawati diperbarui 24 Sep 2018, 12:13 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 12:13 WIB

Fokus, Pariaman - Hoyak Tabuik sebuah festival kebudayaan di Kota Pariaman, Sumatera Barat, berlangsung meriah. Meski sempat diguyur hujan, warga tetap antusias menghadiri tradisi yang mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad dalam perang karbala Irak ini.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (24/9/2018), inilah akhir dari serangkaian prosesi tabuik atau yang dikenal dengan istilah Tabuik Naiak Pangkek yang dilaksanakan Minggu sore 23 September 2018, dengan mengarak dua buah tabuik setinggi 14 meter ke Pantai Gondariah.

Prosesi ini sudah melewati serangkaian proses lainnya selama dua minggu terakhir.

Tabuik diarak dan dihoyak sepanjang jalan utama kota ini dengan iringan gandang tasa hingga menjelang terbenamnya matahari. Tradisi mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad, yakni Hasan dan Hosen digelar setiap bulan Muharram.

Dengan adanya tradisi yang dipertahankan setiap tahunnya, diharapkan juga mampu menarik wisatawan ke Kota Pariaman.

Jelang terbenamnya matahari, tabuik pasa dan tabuik subarang dilarung ke laut, menandakan pesta dan permusuhan selama proses tabuik berakhir. Sebagian warga berebut mengambil pernak pernik tabuik yang diyakini bisa membawa keberuntungan. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya